Kementerian Pertanian - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mencatat populasi ayam ras petelur di Provinsi Lampung pada tahun 2024 sebesar 14.010.539 ekor. Data historis menunjukkan fluktuasi populasi ayam ras petelur di Lampung dalam 25 tahun terakhir. Tahun 2024 mengalami penurunan sebesar 4,94% dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara historis, pertumbuhan tertinggi populasi ayam ras petelur di Lampung terjadi pada tahun 2020 dengan kenaikan mencapai 78,63%. Sementara penurunan terdalam terjadi pada tahun 2014 dengan kontraksi turun 33,49%. Jika dibandingkan dengan rata-rata 3 tahun terakhir (2022-2024), populasi ayam ras petelur di Lampung pada tahun 2024 sedikit lebih rendah. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun terakhir (2020-2024), populasi tahun 2024 masih lebih tinggi.
(Baca: Nilai Ekspor Kopi Teh Coklat Rempah Rempah Provinsi Sumatera Selatan Maret 2025)
Pada tahun 2024, Lampung menempati peringkat ke-4 di Pulau Sumatera dalam hal populasi ayam ras petelur. Secara nasional, Lampung berada di peringkat ke-10. Posisi ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun 2023, di mana Lampung berada di peringkat ke-9 secara nasional.
Perkembangan populasi ayam ras petelur di Lampung cenderung fluktuatif. Setelah mengalami lonjakan signifikan pada tahun 2020 dan 2021, pertumbuhan mulai melambat dan bahkan mengalami penurunan pada tahun 2024. Hal ini mengindikasikan adanya tantangan yang perlu diatasi untuk menjaga stabilitas dan meningkatkan populasi ayam ras petelur di Lampung.
Perlu dilakukan analisis lebih mendalam untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi populasi ayam ras petelur di Lampung. Faktor-faktor tersebut dapat meliputi kondisi iklim, ketersediaan pakan, manajemen peternakan, serta penyakit hewan. Dengan memahami faktor-faktor tersebut, dapat dirumuskan kebijakan dan strategi yang tepat untuk meningkatkan produksi dan populasi ayam ras petelur di Lampung.
Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan menempati posisi teratas di Pulau Sulawesi dengan populasi ayam ras petelur mencapai 18.871.146 ekor pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 36,03% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan yang signifikan ini menjadikan Sulawesi Selatan sebagai salah satu daerah dengan potensi besar dalam pengembangan peternakan ayam ras petelur. Secara nasional, Sulawesi Selatan menempati peringkat ke-7.
(Baca: Harga Minyak Goreng Kemasan Bermerk 1 di Pasar Tradisional Periode Juli 2024-2025)
Sumatera Selatan
Sumatera Selatan mencatatkan populasi ayam ras petelur sebesar 14.785.308 ekor. Nilai ini menempatkan Sumatera Selatan pada urutan ketiga di Pulau Sumatera. Pertumbuhan populasi ayam ras petelur di Sumatera Selatan sedikit melambat, hanya mengalami kenaikan sebesar 0,25% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, Sumatera Selatan tetap menjadi salah satu sentra peternakan ayam ras petelur yang penting di Pulau Sumatera, menduduki peringkat ke-8 secara nasional.
Bali
Bali memiliki populasi ayam ras petelur sebesar 14.687.010 ekor. Data ini menempatkan Bali di urutan pertama di wilayah Nusa Tenggara dan Bali. Terjadi penurunan populasi turun 2,58% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun mengalami penurunan, Bali tetap menjadi salah satu daerah penting dalam produksi telur, menduduki peringkat ke-9 secara nasional.
DI Yogyakarta
DI Yogyakarta mencatatkan populasi ayam ras petelur sebesar 7.810.316 ekor. Terjadi pertumbuhan yang cukup signifikan, mencapai 12,79% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun populasi ayam ras petelur di DI Yogyakarta relatif lebih kecil dibandingkan daerah lain di Pulau Jawa, pertumbuhan yang positif ini menunjukkan potensi pengembangan peternakan ayam ras petelur di daerah ini. Secara nasional, DI Yogyakarta menduduki peringkat ke-11.
Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan memiliki populasi ayam ras petelur sebesar 7.210.616 ekor. Data ini menempatkan Kalimantan Selatan di urutan pertama di Pulau Kalimantan. Penurunan turun 6,18% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini perlu menjadi perhatian agar tidak menghambat pertumbuhan sektor peternakan di Kalimantan Selatan. Secara nasional, Kalimantan Selatan menduduki peringkat ke-12.