Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk Kab. Pandeglang pada tahun 2024 mencapai 1.235.309 jiwa. Jumlah ini mengalami pertumbuhan sebesar 0,22% dibandingkan tahun sebelumnya. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Berdasarkan data kelompok umur, terlihat adanya perbedaan signifikan. Kelompok umur 15-59 tahun menjadi yang terbesar dengan total 734.991 jiwa, menunjukkan dominasi usia produktif. Sementara itu, kelompok umur >75 tahun menjadi yang paling sedikit dengan 30.816 jiwa. Perbedaan ini menggambarkan struktur demografi Kab. Pandeglang yang didominasi oleh penduduk usia produktif, namun perlu perhatian terhadap populasi lanjut usia.
(Baca: Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kab. Pasuruan | 2024)
Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin menunjukkan keseimbangan yang relatif. Jumlah penduduk laki-laki tercatat sebanyak 626.868 jiwa, atau sekitar 50,75%. Sementara itu, jumlah penduduk perempuan sebanyak 608.441 jiwa, atau sekitar 49,25%. Selisih yang tidak terlalu besar ini mengindikasikan distribusi gender yang cukup merata di Kab. Pandeglang.
Penduduk usia produktif (15-59 tahun) memegang peranan penting dalam pembangunan daerah. Dari total penduduk usia produktif, terdapat 372.431 laki-laki (30%) dan 362.560 perempuan (29%). Tingginya persentase penduduk usia produktif ini menjadi modal penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan sosial di Kab. Pandeglang.
Distribusi penduduk menurut kelompok usia produktif menunjukkan proporsi yang beragam. Kelompok usia 0-14 tahun berjumlah 332.367 jiwa. Kelompok usia 15-59 tahun mencapai 734.991 jiwa. Kelompok usia >60 tahun berjumlah 167.951 jiwa. Data ini memberikan gambaran tentang struktur usia penduduk, dengan mayoritas berada pada usia produktif.
(Baca: Jumlah Penduduk Kabupaten Muaro Jambi 449,75 Ribu Jiwa Data per 2024)
Data kelompok umur menunjukkan fluktuasi yang menarik. Jumlah penduduk pada kelompok umur 0-4 tahun sebanyak 98.091 jiwa, meningkat menjadi 114.800 jiwa pada kelompok umur 5-9 tahun, dan mencapai puncaknya pada kelompok umur 10-14 tahun dengan 119.476 jiwa. Setelah itu, jumlah penduduk cenderung menurun seiring bertambahnya usia, hingga mencapai titik terendah pada kelompok umur >75 tahun dengan 30.816 jiwa. Fluktuasi ini menggambarkan dinamika pertumbuhan penduduk dan tantangan yang perlu diantisipasi di masa depan.
Analisis lebih detail pada kelompok umur menunjukkan beberapa anomali. Misalnya, jumlah penduduk laki-laki pada kelompok umur 35-39 tahun (45.322 jiwa) lebih tinggi dibandingkan kelompok umur 30-34 tahun (34.446 jiwa). Hal ini bisa jadi disebabkan oleh faktor migrasi atau perbedaan angka kelahiran pada periode waktu tertentu. Anomali ini perlu dikaji lebih lanjut untuk memahami penyebab dan dampaknya terhadap pembangunan daerah.