Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Wajo, pada 2024 tercatat Rp25,95 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,52% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp24,59 juta .
Meskipun demikian menurut data historisnya, dibandingkan dengan masa setelah pandemi covid, pertumbuhan di wilayah ini terlihat tidak lebih baik karena mencatatkan pertumbuhan yang lebih rendah.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 410,73 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp66.711 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 162.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2024 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp8,66 jutajuta. PDRB ini tumbuh 2,5%.
Kemudian sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 5,53% menjadi Rp4,56 jutajuta, sektor pertambangan dan penggalian dengan PDRB Rp3,2 jutajuta (5,54%).
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah industri pengolahan dengan PDRB Rp1,1 jutajuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Wajo pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Wajo ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 29,66%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor pertambangan dan penggalian, sektor konstruksi, dan sektor jasa pendidikan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Lainnya,Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.