Menurut United States Department of Agriculture (USDA), terdapat 10 jenis makanan dan minuman kemasan dengan penjualan ritel tertinggi di Indonesia pada 2024.
Tempat pertama diisi oleh kemasan beras dengan nilai penjualan di ritel mencapai US$11,63 miliar sepanjang tahun lalu. Bila dikonversi ke rupiah dengan asumsi Rp16.261 per US$, nilainya mencapai Rp189,25 triliun.
Masih dari kelompok karbohidrat, terbesar kedua adalah mi dengan nilai US$3,89 miliar atau Rp63,39 triliun. Ketiga, makanan panggang, sebesar US$3,58 miliar atau Rp58,27 triliun.
Air kemasan juga masuk dalam daftar ini dengan nilai penjualan US$3,3 miliar (Rp53,8 triliun). Disusul minuman kemasan siap minum seperti jus sebesar US$3,04 miliar (Rp49,51 triliun).
Di luar empat produk teratas itu, nilainya berada di rentang US$2,4 miliar-US$2,7 miliar. Barang itu di antaranya makanan bayi, minuman susu, saus dan bumbu, hingga biskuit manis.
USDA juga mengungkap, terdapat sekitar 8.593 produsen makanan dan minuman berskala besar dan menengah di Indonesia. Itu belum termasuk 1,8 juta perusahaan mikro dan kecil makanan-minuman di Indonesia.
Adapun tenaga kerja Indonesia di industri pengolahan makanan dan minuman mencapai 5,1 juta orang atau 32% dari total tenaga kerja di sektor manufaktur.
Berikut dafftar lengkap jenis makanan dan minuman kemasan dengan penjualan ritel tertinggi di Indonesia pada 2024:
- Beras: US$11,63 miliar (Rp189,25 triliun)
- Mi: US$3,89 miliar (Rp63,39 triliun)
- Makanan yang dipanggang: US$3,58 miliar (Rp58,27 triliun)
- Air minum kemasan: US$3,3 miliar (Rp53,8 miliar)
- Minuman siap minum lainnya (jus, dan lainnya): US$3,04 (Rp49,51 triliun)
- Makanan bayi: US$2,73 miliar (Rp44,41 triliun)
- Minuman produk susu: US$2,52 miliar (Rp41,12 triliun)
- Saus, cocolan, dan bumbu: US$2,5 miliar (Rp40,70 triliun)
- Daging olahan, makanan laut, dan alternatifnya: US$2,47 miliar (Rp40,23 triliun)
- Biskuit manis: US$2,43 miliar (Rp39,56 triliun).
(Baca juga: 10 Pemimpin Pasar Makanan Kemasan di Indonesia pada 2024)