Data per Desember 2024, pertumbuhan volume ekspor SITC kode 55 minyak atsiri dan bahan wangi-wangian di Sumatera Utara tumbuh -17.66%. Angka ini turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat 38,78 juta ton. Sebelumnya, Sumatera Utara pernah mencatatkan rekor pertumbuhan pada Juli 2024 sebesar 30,64%. Dengan catatan pertumbuhan ini, terlihat bahwa posisi volume ekspor SITC kode 55 minyak atsiri dan bahan wangi-wangian terus menguat dalam enam tahun terakhir
Daftar 10 Terbesar:
(Baca: Statistik Volume Ekspor SITC Kode 64 Kertas, Kertas Karton dan Olahannya Periode 2020-2024)
Rata-rata volume ekspor SITC kode 55 minyak atsiri dan bahan wangi-wangian di Indonesia saat ini sebesar 10,39 juta ton data per Desember 2024. Hanya sebagian kecil saja provinsi, kondisi saat ini terlihat lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.
Sumatera Utara mencatatkan volume ekspor SITC kode 55 minyak atsiri dan bahan wangi-wangian tertinggi dengan 31,14 juta ton. Di provinsi ini, Bank Indonesia (BI) mencatat perkembangan data bulanan di wilayah ini turun 17,66% dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.
(Baca: Nilai Ekspor Kendaraan Bermotor untuk Jalan Raya Provinsi Papua Desember 2024)
Setelahnya Kalimantan Barat di urutan kedua. Dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya, volume ekspor SITC kode 55 minyak atsiri dan bahan wangi-wangian di provinsi ini tumbuh 0%. Periode yang sama bulan sebelumnya volume ekspor SITC kode 55 minyak atsiri dan bahan wangi-wangian di provinsi ini tercatat 3.620 ton.
Selanjutnya dan volume ekspor SITC kode 55 minyak atsiri dan bahan wangi-wangian di Papua turun 0% menjadi 6.560 ton dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya
Berikut ini adalah daftar sepuluh provinsi dengan volume ekspor SITC kode 55 minyak atsiri dan bahan wangi-wangian jumlah tertinggi:
- Sumatera Utara 31,14 juta ton
- Kalimantan Barat 6.960 ton
- Papua 6.560 ton