Provinsi Bali pada November 2024 mencatatkan volume ekspor total sebesar 5.607,42 ton. Sedangkan untuk ekspor menurut kelompok barang kode SITC (Standard International Trade Classification) 55 minyak atsiri dan bahan wangi-wangian, ekspor dari provinsi ini pada November 2024 dilaporkan turun menjadi 23,04 ribu ton.
Turunnya nilai ekspor ini melanjutkan tren kondisi lima bulan terakhir yang terus menurun. Menurut catatan Bank Indonesia (BI), pada periode yang sama tahun sebelumnya, ekspor dari provinsi ini tercatat 31,36 ribu ton.
(Baca: Nilai Ekspor Barang Barang Logam Lainnya Provinsi Riau November 2024)
Bali dalam rekap dokumen pabean impor mencatatkan 21 kelompok barang yang di ekspor dari provinsi ini. Barang-barang tersebut dikelompokkan dalam SITC 2 digit. Kelompok barang dengan volume ekspor tertinggi yakni volume ekspor SITC kode 03 ikan, kerang-kerangan, moluska dan olahannya .
(Baca: Nilai Ekspor Kopi Teh Coklat Rempah Rempah Provinsi Sumatera Barat November 2024)
Data historis 14 bulan terakhir, ekspor dari Bali dengan volume tertinggi pernah dicatatkan pada Mei 2024 sebesar 53,28 ribu ton dan terendahnya terjadi pada Desember 2023 dengan volume ekspor 20,02 ribu ton.
Berikut ini adalah ekspor dari provinsi Bali menurut kode SITC 2 digit dengan volume ekspor tertinggi per November 2024:
- SITC kode 03 ikan, kerang-kerangan, moluska dan olahannya 3,05 juta ton
- SITC kode 66 barang-barang dari mineral bukanligam 828,48 ribu ton
- SITC kode 82 perabotan 592,71 ribu ton
- SITC kode 85 sepatu dan peralatan kaki lainnya 581,05 ribu ton
- SITC kode 63 barang-barang kayu dan gabus 522,89 ribu ton
- SITC kode 89 hasil industri lainnya 351,21 ribu ton
- SITC kode 84 pakaian 216,87 ribu ton
- SITC kode 81 barang-barang saniter, pemanas dll 208,12 ribu ton
- SITC kode 64 kertas, kertas karton dan olahannya 116,32 ribu ton
- SITC kode 07 kopi, teh, coklat, rempah-rempah 84,22 ribu ton