Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Lamongan, pada 2023 mencapai Rp48,93 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,28% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp45,44 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 2,65%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 1,38 juta jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp35.730 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 341.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp15,43 jutajuta. PDRB ini pertumbuhan negatif -1,37%.
Di urutan kedua adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 5,77% menjadi Rp9,64 jutajuta, sektor industri pengolahan dengan PDRB Rp5,75 jutajuta (6,71%).
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah informasi dan komunikasi dengan PDRB Rp3,57 jutajuta. Sektor ini tercatat tumbuh 7,75% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp3,29 jutajuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Lamongan pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Lamongan ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 28%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor industri pengolahan, sektor konstruksi, dan sektor informasi dan komunikasi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Transportasi dan Pergudangan,Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.