Bank Indonesia (BI) menghimpun data volume ekspor SITC kode 23 karet mentah, sintetis dan pugaran di seluruh provinsi Indonesia. Dari hasil pendataan, berikut ini adalah 10 provinsi yang paling banyak mendapatkan poin volume ekspor SITC kode 23 karet mentah, sintetis dan pugaran di tanah air.
(Baca: Update 2024: Nilai Ekspor Sitc Kode 84 Pakaian di DKI Jakarta)
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), Sumatera Selatan tercatat dengan volume ekspor SITC kode 23 karet mentah, sintetis dan pugaran terbanyak, yaitu 67,63 juta ton. Volume ekspor SITC kode 23 karet mentah, sintetis dan pugaran di Sumatera Selatan saat ini setara dengan 89,2% dari total seluruh provinsi.
Setelahnya Sumatera Barat di urutan kedua. Dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya, volume ekspor SITC kode 23 karet mentah, sintetis dan pugaran di provinsi ini tumbuh 32,61%. Jumlah volume ekspor SITC kode 23 karet mentah, sintetis dan pugaran di provinsi ini dilaporkan 4,61 juta ton. Adapun untuk periode sebelumnya tercatat sebanyak 6,58 juta ton.
Berikutnya, volume ekspor SITC kode 23 karet mentah, sintetis dan pugaran di Lampung turun 25,66% menjadi 2,74 juta ton dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya, Bengkulu dengan volume ekspor SITC kode 23 karet mentah, sintetis dan pugaran 504 ribu ton (naik 25%) dan Riau dengan volume ekspor SITC kode 23 karet mentah, sintetis dan pugaran 327,6 ribu ton (turun 80,69%)
(Baca: Provinsi Bali Ekspor US$464,99 Ribu Minyak Atsiri dan Bahan Wangi Wangian)
Berikut ini adalah daftar sepuluh provinsi yang mencatatkan volume ekspor SITC kode 23 karet mentah, sintetis dan pugaran dengan jumlah tertinggi:
- Sumatera Selatan 67,63 juta ton
- Sumatera Barat 4,61 juta ton
- Lampung 2,74 juta ton
- Bengkulu 504 ribu ton
- Riau 327,6 ribu ton