Populasi babi di Nusa Tenggara Timur tercatat 1,37% menjadi 2,13 juta ekor data per 2022. Menurut rekam jejaknya, pertumbuhan tertinggi di provinsi ini sebelumnya pernah terjadi pada 2001 sebesar 31,43%. Sedangkan rata-rata dalam enam tahun terakhir yakni sebesar 2,75%.
Daftar 10 Terbesar:
(Baca: Statistik Jumlah Sekolah SMA Menurut Jenis SMA SMA Negeri Periode 2014-2024)
Kementerian Pertanian - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan menghimpun data populasi babi di seluruh provinsi Indonesia. Dari hasil pendataan, berikut ini adalah 10 provinsi yang paling banyak mendapatkan poin populasi babi di tanah air.
Nusa Tenggara Timur mencatatkan populasi babi tertinggi dengan 2,13 juta ekor. Di provinsi ini, Kementerian Pertanian - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mencatat perkembangan data tahunan di wilayah ini naik 1,37% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
(Baca: Jumlah Kepala Sekolah dan Guru SD Lebih dari atau Setara S1 Periode 2017-2024)
Berikutnya adalah Sulawesi Selatan yang mencatatkan populasi babi 952,07 ribu ekor lebih kecil periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan untuk data tahunan, populasi babi di provinsi ini turun 1,48% dibandingkan dengan sebelumnya.
Kemudian, Papua Pegunungan dengan populasi babi 481,52 ribu ekor, Papua Tengah dengan populasi babi 406,94 ribu ekor dan populasi babi di Sulawesi Utara naik 2,7% menjadi 397,94 ribu ekor dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya
Berikut ini sepuluh provinsi dengan populasi babi tertinggi pada 2022:
- Nusa Tenggara Timur 2,13 juta ekor
- Sulawesi Selatan 952,07 ribu ekor
- Papua Pegunungan 481,52 ribu ekor
- Papua Tengah 406,94 ribu ekor
- Sulawesi Utara 397,94 ribu ekor
- Bali 371,5 ribu ekor
- Sulawesi Tengah 270,5 ribu ekor
- Kep. Riau 261,41 ribu ekor
- Sumatera Utara 211,4 ribu ekor
- Sulawesi Barat 170,09 ribu ekor