Indonesia membukukan impor dengan Yaman US$ 6,06 juta data per Desember 2023. Nilai tersebut naik 407.62% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat US$ 1,19 juta.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Yaman, impor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Tahun 2023 merupakan catatan sejarah dengan rekor nilai impor tertinggi.
(Baca: Nilai Ekspor SITC Ikan Kerang Kerangan Moluska dan Olahannya Provinsi Sumatera Utara Periode Mei-Oktober 2024)
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Yaman, 39 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, dari negara ini terdapat empat produk utama Indonesia yang diimpor setiap tahun. Artinya, ada ketergantungan cukup besar untuk produk-produk impor tersebut. Lainnya, sebagian besar produk merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Yaman. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Plastik
Di urutan pertama, Indonesia banyak mengimpor Plastik. Dalam klasifikasi tradmap, Plastik masuk kategori produk HS dengan kode 39.
Pada 2023, Indonesia tercatat mengimpor senilai US$ 4,78 juta. Nilai impor Plastik ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 497 ribu.
- Jangat dan kulit mentah (selain kulit berbulu) dan kulit samak
(Baca: Produk Utama yang Diekspor Indonesia ke Pakistan pada 2023)
Di urutan kedua, impor Indonesia paling banyak adalah produk Jangat dan kulit mentah (selain kulit berbulu) dan kulit samak. Nilai impor dari Yaman pada 2023 tercatat US$ 1,2 juta. Angka ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 502 ribu.
- Minyak atsiri dan resinoid
Produk lainnya, Indonesia juga mengimpor sebanyak US$ 60 ribu Minyak atsiri dan resinoid dari Yaman. Pada tahun sebelumnya Indonesia tidak mencatat adanya impor dari negara ini. Selain Yaman, Indonesia juga mengandalkan impor Minyak atsiri dan resinoid dari Perancis, Amerika Serikat, Jerman, Irlandia dan Singapura. Selain negara utama tersebut, Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari -4 negara lainnya.
- Ekstrak penyamakan atau pewarnaan
Masuk dalam kode HS 32, Ekstrak penyamakan atau pewarnaan merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan tanin dan turunannya dan pewarna, pigmen dan pewarna lainnya. Indonesia mengimpor senilai US$ 23 ribu atau mencatatkan peningkatan karena pada tahun sebelumnya Indonesia tidak dilaporkan adanya impor dari negara ini. Indonesia melakukan impor produk ini berasal dari satu negara. Impor Ekstrak penyamakan atau pewarnaan dari Yaman tercatat merupakan yang terbesar. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah Jerman, Cina, Amerika Serikat, Belanda dan Belgia.
- Barang lain-lain dari logam tidak mulia
Indonesia melakukan impor produk ini berasal dari 0 negara. Impor Barang lain-lain dari logam tidak mulia dari negara ini merupakan yang terbesar. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Barang lain-lain dari logam tidak mulia adalah Cina, Jerman, Amerika Serikat, Italia dan Meksiko.