Indonesia membukukan impor dengan Bosnia dan Herzegovina US$ 3,13 juta data per Desember 2023. Nilai tersebut naik 170.12% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat US$ 1,16 juta.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Bosnia dan Herzegovina, impor dalam 10 tahun terakhir jumlahnya telah cukup banyak berkurang. Terendah impor Indonesia adalah US$ 0,32 juta dan untuk impor tertinggi di angka US$ 15,96 juta.
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Bosnia dan Herzegovina, 39 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, dari negara ini terdapat 24 produk utama Indonesia yang diimpor setiap tahun. Artinya, ada ketergantungan cukup besar untuk produk-produk impor tersebut. Lainnya, sebagian besar produk merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain.
- Mesin dan peralatan serta suku cadang listrik
Masuk dalam kode HS 85, Mesin dan peralatan serta suku cadang listrik merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan perekam dan reproduksi suara, televisi. Impor produk ini dari Bosnia dan Herzegovina berada di urutan pertama. Indonesia mengimpor US$ 2,02 juta. Nilai impor Mesin dan peralatan serta suku cadang listrik; perekam dan reproduksi suara, televisi ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 153 ribu.
- Reaktor nuklir, ketel uap, mesin dan peralatan mekanis
Di urutan kedua, impor Indonesia paling banyak adalah produk Reaktor nuklir, ketel uap, mesin dan peralatan mekanis. Nilai impor dari Bosnia dan Herzegovina pada 2023 tercatat US$ 0,54 juta. Angka ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 506 ribu.
- Jangat dan kulit mentah (selain kulit berbulu) dan kulit samak
Untuk produk, Indonesia juga tercatat banyak mengimpor Jangat dan kulit mentah (selain kulit berbulu) dan kulit samak dari Bosnia dan Herzegovina. Nilai impor produk ini pada 2023 US$ 0,14 juta. Jumlah ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 77 ribu. Selain Bosnia dan Herzegovina, Indonesia juga mengandalkan impor Jangat dan kulit mentah (selain kulit berbulu) dan kulit samak dari Italia, Amerika Serikat, Brazil, Cina dan Spanyol. Selain negara utama tersebut, Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari -4 negara lainnya.
- Alas kaki, pelindung kaki dan sejenisnya
(Baca: Indonesia Impor Mesin Senilai US$ 0,43 Juta dari El Salvador pada 2023)
Impor Alas kaki, pelindung kaki dan sejenisnya dari Bosnia dan Herzegovina, saat ini merupakan yang terbesar. Dari negara ini, Indonesia melakukan impor senilai US$ 0,14 juta. Negara lainnya yang menjadi andalan impor Alas kaki, pelindung kaki dan sejenisnya dengan nilai terbesar adalah Cina, Vietnam, Italia, Jerman dan Belgia.
- Optik, fotografi, sinematografi, pengukuran, pemeriksaan, presisi, medis atau bedah
Di urutan ke kelima adalah, Indonesia juga tercatat banyak mengimpor Optik, fotografi, sinematografi, pengukuran, pemeriksaan, presisi, medis atau bedah dari Bosnia dan Herzegovina. Nilai impor produk ini pada 2023 senilai US$ 78 ribu. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 129 ribu. Selain Bosnia dan Herzegovina, Indonesia juga mengandalkan impor Optik, fotografi, sinematografi, pengukuran, pemeriksaan, presisi, medis atau bedah dari Amerika Serikat, Jerman, Cina, Belanda dan Jepang. Selain negara utama tersebut, Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari -4 negara lainnya.