Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur mencapai 7,86% pada 2023.
Angka tersebut turun 6,3% dari tahun sebelumnya sebesar 14,16%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 0,73%.
Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Berau lebih rendah dibanding rata-rata nasional.
Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.
Ini artinya, penduduk di Kabupaten Berau yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 7,86% dari total penduduk.
Dibanding 9 kabupaten/kota lain di Provinsi Kalimantan Timur, PoU di Kabupaten Berau ada di urutan ke-3. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kota Bontang (6,95%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Penajam Paser Utara (16,34%).
Berikut ini daftar PoU terendah di seluruh kabupaten/kota Provinsi Kalimantan Timur pada 2023.
- Kota Bontang: 6,95%
- Kota Balikpapan: 6,98%
- Kabupaten Berau: 7,86%
- Kota Samarinda: 7,87%
- Kabupaten Kutai Timur: 8,7%
- Kabupaten Kutai Kartanegara: 10,59%
- Kabupaten Paser: 11,99%
- Kabupaten Kutai Barat: 12,63%
- Kabupaten Mahakam Hulu: 13,82%
- Kabupaten Penajam Paser Utara: 16,34%
(Baca: Provinsi dengan Garis Kemiskinan per Kapita Makanan Tertinggi di Indonesia (2023))