Kompetisi Video Pendek Kompetisi Video Pendek

Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Turun Menuju Level US$ 16.175 per Ton (Jumat, 16 Agustus 2024)

1
Agus Dwi Darmawan 18/08/2024 10:46 WIB
Image Loader
Memuat...
Harga Komoditas Nikel untuk Tiga Bulan Terakhir
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan untuk transaksi Jumat, 16 Agustus 2024 turun. Perdagangan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan hari ini tercatat US$ 16.175 per ton. Angka ini lebih rendah dibandingkan perdagangan hari sebelumnya yang berada di angka US$ 16.420 per ton. Kondisi saat ini serupa dengan pergerakan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan dalam satu hari terakhir yang sedang dalam tren naik.

Seminggu terakhir, pergerakan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan tumbuh -0,71 persen dengan rata-rata harga transaksi harian adalah US$ 16,26 ribu per ton. Alhasil sepanjang 2024, harga komoditas nikel telah menyusut -3,72 persen dari posisi awal tahun yang berada di level US$ 16.800 per ton. Adapun sepanjang tahun ini, nilai perdagangan tertinggi untuk komoditas komoditas nikel pernah ditransaksikan di harga US$ 21.650 per ton yang terjadi pada Senin, 20 Mei 2024.

(Baca: Harga Karet Tsr20 Turun Menuju Level US$ 172,9 per 100 Kg (Jumat, 16 Agustus 2024))

Secara tahunan, rata-rata perdagangan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan dalam lima tahun terakhir dalam tren naik. Sementara itu, untuk pantauan harga secara bulanan, transaksi dalam 12 bulan terakhir cenderung turun. Tertinggi, harga rata-rata bulanan komoditas komoditas nikel pernah tercatat yakni pada September 2023 diharga US$ 19,86 ribu per ton.

(Baca: Harga Minyak Goreng Kemasan di Bengkulu Sebulan Terakhir Naik 0,64%)

Melansir berita Katadata sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memproyeksikan nilai ekspor turunan nikel dapat mencapai US$60 miliar atau sekitar Rp927,84 triliun pada 2025. Hal tersebut disebabkan oleh hilirisasi nikel menjadi mobil listrik atau EV. Pada 2022, nilai ekspor nikel dan turunannya mencapai US$ 34,28 miliar atau Rp 530,1 triliun.

Data Populer

Lihat Semua