Kompetisi Video Pendek Kompetisi Video Pendek

Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kota Banjar Naik 1,43% dalam 5 Tahun Terakhir

1
Irfan Fadhlurrahman 24/07/2024 11:25 WIB
Image Loader
Memuat...
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kota Banjar, Jawa Barat (2017-2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kota Banjar, Jawa Barat mencapai 5,55% pada 2023.

Angka tersebut turun 0,85% dari tahun sebelumnya sebesar 6,4%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 1,43%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kota Banjar lebih rendah dibanding rata-rata nasional.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendefinisikan PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kota Banjar yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 5,55% dari total penduduk.

Dibanding 26 kabupaten/kota lain di Provinsi Jawa Barat, PoU di Kota Banjar ada di urutan ke-13. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kota Depok (1,99%) dan tertinggi (urutan terakhir) yakni Kabupaten Tasikmalaya (8,65%).

Berikut ini daftar PoU terendah di 10 kabupaten/kota Provinsi Jawa Barat pada 2023.

  1. Kota Depok: 1,99%
  2. Kota Bekasi: 2,27%
  3. Kota Cimahi: 2,98%
  4. Kota Bandung: 3,64%
  5. Kabupaten Bekasi: 4,36%
  6. Kota Bogor: 4,86%
  7. Kabupaten Purwakarta: 5,07%
  8. Kota Tasikmalaya: 5,14%
  9. Kabupaten Bandung: 5,19%
  10. Kota Sukabumi: 5,23%

(Baca: Update Data 2022: Populasi Sapi Potong Jawa Timur 5,07 Juta Ekor)

Data Populer
Lihat Semua