Kompetisi Video Pendek Kompetisi Video Pendek

Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Gunung Kidul Naik 2,65% dalam 5 Tahun Terakhir

1
Irfan Fadhlurrahman 21/07/2024 10:17 WIB
Image Loader
Memuat...
Prevalensi Ketidakcukupan Konsumsi Pangan di Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta (2017-2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) di Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta sebesar 14,67% pada 2023.

Angka tersebut turun 8,18% dari tahun sebelumnya sebesar 22,85%, sedangkan dalam 5 tahun terakhir naik 2,65%.

Rata-rata PoU Indonesia sebesar 8,53% pada 2023. Berarti, PoU di Kabupaten Gunung Kidul lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional.

Menurut Badan Pangan Nasional (Bapanas), PoU merupakan suatu kondisi seseorang, secara regular, mengkonsumsi jumlah makanan yang tidak cukup untuk memenuhi energi yang dibutuhkan untuk hidup normal, aktif, dan sehat. Indikator tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi kerawanan pangan dan gizi.

Ini artinya, penduduk di Kabupaten Gunung Kidul yang mengkonsumsi makanan, tetapi kebutuhan energinya kurang, tidak sampai 14,67% dari total penduduk.

Dibandingkan dengan 4 kabupaten/kota lain di Provinsi DI Yogyakarta, PoU di Kabupaten Gunung Kidul ada di urutan terakhir. Wilayah dengan PoU terendah (urutan teratas) yakni Kabupaten Sleman (6,64%).

Berikut ini daftar PoU terendah di seluruh kabupaten/kota Provinsi DI Yogyakarta pada 2023.

  1. Kabupaten Sleman: 6,64%
  2. Kota Yogyakarta: 8,74%
  3. Kabupaten Bantul: 9,75%
  4. Kabupaten Kulonprogo: 13,44%
  5. Kabupaten Gunung Kidul: 14,67%

(Baca: 0,00057% Penduduk di Kabupaten Bener Meriah Beragama Hindu)

Data Populer
Lihat Semua