Litbang Kompas melakukan survei terkait hal-hal yang dipertimbangkan masyarakat Jakarta dalam pemilihan kepala daerah (pilkada).
Hasilnya, mayoritas atau 75,3% responden mempertimbangkan untuk memilih kandidat yang seagama dengan dirinya.
Kemudian 74,8% responden mempertimbangkan partai politik pengusung kandidat.
"Agama dan partai politik pengusung menjadi unsur yang paling dominan dipertimbangkan oleh responden Jakarta dalam memilih kepala daerah," kata tim Litbang Kompas dalam laporannya, Selasa (16/7/2024).
Ada pula responden yang memilih kepala daerah berdasarkan dukungan dari sosok-sosok pemimpin.
Sebanyak 66,5% responden mempertimbangkan calon kepala daerah yang didukung oleh presiden terpilih Prabowo Subianto.
Lalu 65% melihat calon yang didukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, 63,5% melihat dukungan Anies Baswedan, 61% melihat dukungan Presiden Joko Widodo, dan 43,5% melihat dukungan Megawati Soekarnoputri.
Kemudian ada yang mempertimbangkan memilih kandidat yang saat ini sedang menjabat (petahana), kandidat yang memiliki hubungan kekerabatan dengan sosok pemimpin, atau memberi barang/uang seperti terlihat pada grafik.
Survei Litbang Kompas ini melibatkan 400 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Jakarta.
Pengambilan data dilakukan pada 15-20 Juni 2024 melalui wawancara tatap muka. Toleransi kesalahan survei (margin of error) sekitar 4,9% dan tingkat kepercayaan 95% dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
(Baca: Pengaruh Jokowi Masih Cukup Kuat dalam Pilkada 2024)