Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, realisasi anggaran untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) mencapai Rp5,5 triliun per 31 Mei 2024.
Capaian tersebut setara 13,7% dari total pagu APBN tahun ini yang sebesar Rp40 triliun.
Adapun anggaran itu digunakan untuk pembangunan klaster infrastruktur dan klaster non-infrastruktur.
Belanja klaster infrastruktur telah memakan anggaran sebesar Rp3,4 triliun dari pagu Rp36,7 triliun. Dana ini digunakan untuk pembangunan gedung di kawasan Istana Negara, kawasan Kementerian Koordinator dan kementerian lain, serta gedung Otorita IKN.
Selain itu, anggaran di segmen ini juga disalurkan untuk pembangunan tower turun ASN dan pertahanan keamanan, rumah tapak menteri, rumah sakit IKN, jalan tol IKN, jembatan IKN, bandara VVIP, penyempurnaan kawasan Bendungan Sepaku Semoi, hingga pengendalian banjir IKN
Kemudian untuk klaster non-infrastruktur telah terealisasi Rp2 triliun dari pagu Rp3,2 triliun.
Anggaran tersebut digunakan untuk perencanaan, koordinasi, dan penyiapan pemindahan; laporan dan rekomendasi kebijakan K/L; dukungan pengamanan Polri, serta operasional Otorita IKN.
Di samping itu Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan, pemerintah telah menggelontorkan dana sebesar Rp72,5 triliun untuk pembangunan IKN periode 2022-2024.
Rinciannya, realisasi sebesar Rp5,5 triliun pada 2022, Rp27 triliun pada 2023, dan Rp40 triliun pada APBN 2024.
“Belanja untuk tiga tahun hingga kami harapkan IKN sudah bisa digunakan nanti pada tanggal 17 Agustus (2024),” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers secara daring, Kamis (27/6/2024).
(Baca: CELIOS: 44% Dana Tapera Masuk SBN, Bisa Dipakai untuk IKN)