Laporan International Energy Agency (IEA) menunjukkan, penjualan mobil listrik cenderung meningkat selama sedekade terakhir.
IEA menghimpun penjualan mobil listrik dari kelompok battery electric vehicle (BEV) atau mobil listrik tenaga listrik dan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) atau mobil listrik mesin konvensional-baterai.
Secara total, penjualan mobil listrik dari kedua jenis itu tercatat sebesar 13,8 juta unit pada 2023. Rinciannya, BEV sebanyak 9,5 juta unit dan PHEV 4,3 juta unit.
Penjualan mobil listrik terlihat naik signifikan sejak 2020. Saat itu penjualan totalnya mencapai 2,98 juta unit, terdiri atas BEV sebanyak 2 juta unit dan PHEV sebanyak 980 ribu unit.
Volumenya meroket hingga 121% pada 2021 yang mencapai 6,6 juta unit. Rinciannya, BEV sebesar 4,7 juta unit dan PHEV sebanyak 1,9 juta unit.
Penurunan hanya terjadi sekali sepanjang 10 tahun, yakni jenis PHEV pada 2019. Semula 660 ribu unit pada 2018 menjadi 580 unit pada 2019.
(Baca juga: Penjualan Mobil Listrik di Indonesia Turun 14% pada April 2024)
IEA mengatakan, penjualan mobil listrik terus meningkat dan diestimasikan menyentuh 17 juta pada 2024—mencakup lebih dari satu dari lima mobil yang terjual di dunia. Kendati begitu, IEA tak menampik terdapat sejumlah tantangan dalam pertumbuhannya.
"Margin yang ketat, harga logam baterai yang tidak stabil, inflasi yang tinggi, dan penghentian bertahap insentif pembelian di beberapa negara memicu kekhawatiran tentang laju pertumbuhan industri, tetapi data penjualan global tetap kuat," tulis IEA dalam laporan Global EV Outlook 2024 di lamannya, dikutip Rabu (12/6/2024).
Pada kuartal pertama 2024, penjualan mobil listrik tumbuh sekitar 25% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2023, serupa dengan pertumbuhan tahun-ke-tahun yang terlihat pada periode yang sama pada 2022.
IEA juga menerangkan, pangsa pasar mobil listrik dapat mencapai hingga 45% di Tiongkok, 25% di Eropa, dan lebih dari 11% di Amerika Serikat pada 2024. Perolehan ini didorong oleh persaingan antar-produsen, penurunan harga baterai dan mobil, dan dukungan kebijakan yang berkelanjutan.
(Baca juga: Proyeksi Pasar Mobil Listrik 2024, China Tumbuh Paling Pesat)