Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Naik Selama Delapan Hari Terakhir

Pasar
1
Agus Dwi Darmawan 23/05/2024 14:25 WIB
Harga Komoditas Nikel untuk Tiga Bulan Terakhir
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Westmetall mencatat harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan pada hari ini naik 3,07 persen menuju level US$ 21.650 per ton. Kenaikan harga ini termasuk yang cukup tinggi dibandingkan rata-rata pergerakan harga dalam sepekan terakhir.

(Baca: Harga Timah Turun Menjadi US$34.350 per Ton per Selasa, 21 Mei 2024)

Harga komoditas nikel mengalami lonjakan tertinggi minggu ini pada Senin, 20 Mei 2024 sebesar 3,07 persen. mengalami penguatan sebesar 28,87 persen dibandingkan posisi awal tahun.

Kondisi saat ini menggenapi pergerakan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan dalam delapan hari terakhir yang sedang dalam tren naik.

Seminggu terakhir, pergerakan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan tumbuh 15,22 persen dengan rata-rata harga transaksi harian adalah US$ 19.814,29 per ton. Sedangkan dibanding posisi 30 hari yang lalu, pergerakan harga komoditas nikel telah tumbuh 22,21 persen. Nilai perdagangan harga komoditas nikel kali ini, merupakan titik tertinggi yang dicapai pada tahun ini.

Secara tahunan, rata-rata perdagangan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan dalam lima tahun terakhir dalam tren naik. Sementara itu, untuk pantauan harga secara bulanan, transaksi dalam 12 bulan terakhir cenderung menyusut. Tertinggi, harga rata-rata bulanan komoditas komoditas nikel pernah tercatat yakni pada Juni 2023 diharga US$ 21.353,86 per ton.

(Baca: Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Naik Menuju Level US$ 21.005 per Ton (Jumat, 17 Mei 2024))

Seperti diberitakan oleh Katadata, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan nilai ekspor nikel dan turunannya pada 2015 hanya senilai US$3 miliar. Ekspor nikel dan turunannya ini diprediksi akan naik hingga 20 kali lipat pada 2025 akibat program hilirisasi pemerintah Indonesia. Luhut mengklaim program hilirisasi membuat perekonomian nasional lebih baik dan stabil. Hal tersebut tercermin dalam pemerataan pembangunan di dalam negeri.

Data Populer
Lihat Semua