Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Februari 2024 jumlah pengangguran terbuka di Indonesia mencapai sekitar 7,2 juta orang.
Proporsinya mencapai 4,82% dari total angkatan kerja nasional yang berjumlah 149,38 juta orang.
Adapun tingkat pengangguran Indonesia bervariasi jika diperinci di skala provinsi.
Pada Februari 2024 tingkat pengangguran paling rendah berada di Papua Pegunungan, yakni hanya 1,18%.
Artinya, pada bulan tersebut sekitar 1 dari 100 orang angkatan kerja di Papua Pegunungan tidak bekerja karena berbagai alasan.
Provinsi lain yang penganggurannya tergolong rendah adalah Bali (1,87%), Papua Tengah (2,49%), Sulawesi Barat (3,02%), dan Gorontalo (3,05%).
Kemudian ada Sulawesi Tengah (3,15%), Bengkulu (3,17%), Nusa Tenggara Timur (3,17%), Sulawesi Tenggara (3,22%), dan DI Yogyakarta (3,24%).
Angka yang tercatat di sini merupakan tingkat pengangguran terbuka (TPT), yakni rasio jumlah pengangguran dibanding jumlah angkatan kerja di masing-masing wilayah.
Masyarakat yang masuk kelompok pengangguran terbuka menurut BPS adalah:
- Angkatan kerja yang tak punya pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan;
- Tak punya pekerjaan dan sedang mempersiapkan usaha;
- Tak punya pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapat kerja; serta
- Sudah punya pekerjaan tapi belum mulai bekerja.
(Baca: Awal 2024, Pekerja Indonesia Didominasi Lulusan SD ke Bawah)