Harga sejumlah bahan pangan di Jawa Barat hari ini terpantau naik dibandingkan dengan kemarin.
Berdasarkan data panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Senin (22/4/2024) pukul 14.29 WIB, dari 20 komoditas terdapat 11 komoditas naik dan 8 komoditas turun.
Komoditas yang naik harga yakni bawang merah, ikan tongkol, daging sapi murni, cabai rawit merah, dan cabai merah keriting.
(Baca: Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Turun Menuju Level US$ 17.105 per Ton (Senin, 25 Maret 2024))
Sementara, harga beberapa komoditas seperti tepung terigu kemasan (non-curah), telur ayam ras, jagung tingkat peternak, daging ayam ras, dan ikan kembung menurun dibandingkan dengan harga kemarin.
Komoditas ikan bandeng naik paling tinggi Rp2.620 (7,53%) menjadi Rp37.430 per kg. Adapun harga daging ayam ras turun paling rendah Rp1.150 (2,93%) menjadi Rp38.130 per kg.
Berikut daftar lengkap harga 20 bahan pangan di Jawa Barat menurut Bapanas per tanggal 22 April 2024 pukul 14.29 WIB.
- Daging Sapi Murni: Rp136.320 per kg (naik 0,51%)
- Bawang Merah: Rp57.100 per kg (naik 2,5%)
- Cabai Rawit Merah: Rp43.590 per kg (naik 6,89%)
- Bawang Putih Bonggol: Rp42.410 per kg (naik 2,46%)
- Cabai Merah Keriting: Rp40.460 per kg (naik 1,99%)
- Ikan Kembung: Rp39.360 per kg (turun 0,08%)
- Daging Ayam Ras: Rp38.130 per kg (turun 2,93%)
- Ikan Bandeng: Rp37.430 per kg (naik 7,53%)
- Ikan Tongkol: Rp36.200 per kg (naik 0,28%)
- Telur Ayam Ras: Rp28.040 per kg (turun 0,39%)
- Gula Konsumsi: Rp17.410 per kg (naik 0,12%)
- Minyak Goreng Kemasan Sederhana: Rp17.160 per liter (tetap)
- Minyak Goreng Curah: Rp16.270 per liter (naik 0,87%)
- Beras Premium: Rp15.170 per kg (turun 1,04%)
- Beras Medium: Rp13.170 per kg (turun 1,42%)
- Tepung Terigu Kemasan (non-curah): Rp12.930 per kg (turun 0,77%)
- Kedelai Biji Kering (Impor): Rp11.580 per kg (naik 0,87%)
- Garam Halus Beryodium: Rp10.880 per kg (naik 1,49%)
- Tepung Terigu (Curah): Rp10.250 per kg (turun 0,29%)
- Jagung Tingkat Peternak: Rp5.790 per kg (turun 1,53%)
(Baca: 10 Komoditas Ekspor Andalan Indonesia Melemah pada 2023)