Inflasi Kesehatan di Kota Padang Sidimpuan Bulan Februari 0,66%

Biaya pengeluaran obat-obatan dan produk kesehatan di kota Padang Sidimpuan pada Februari mencapai 0,66%. Angka ini bertahan di posisi yang salam dalam dua bulan terakhir. Di antara tujuh kelompok inflasi yang diukur di daerah ini, kelompok kesehatan menyumbang 0,25% inflasi daerah ini.

(Baca: Bulan Februari, Inflasi Rekreasi, Olahraga dan Budaya di Kota Depok 0,71%)

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) kesehatan di kota Padang Sidimpuan berada di level 107,05 pada Februari 2024, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 106,35.

Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, inflasi kesehatan telah turun 13.12% (year on year/yoy). Sementara jika dibandingkan dengan posisi awal tahun, biaya pengeluaran di kota Padang Sidimpuan telah mengalami pertumbuhan 0,66% (year to date/ytd).

Hasil survei BPS, data per Februari 2024, 11 kelompok inflasi ini berada di urutan keempat di bandingkan sub kelompok lainnya.

(Baca: Pengeluaran Informasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan di Kab. Sintang Bulan Februari Turun 0,3%)

Berikut ini adalah inflasi subkelompok kesehatan yang di ukur BPS per Februari di kota Padang Sidimpuan :

• Kelompok obat-obatan dan produk kesehatan 0,66%
• Kelompok jasa rawat inap 0,25%

Dibandingkan dengan 103 kabupaten/kota lain, inflasi kesehatan tertinggi terjadi di kabupaten Tabanan sebesar 0,11% dengan IHK sebesar 108.82 dan terendah terjadi di kota Ambon turun 0,27% dengan IHK sebesar 103.79. Sementara untuk kota Padang Sidimpuan ini menempati urutan 16.

Berikut ini adalah 10 kabupaten/kota dengan inflasi subkelompok kesehatan tertinggi pada Februari 2024:

• Kabupaten Bojonegoro 4,1%
• Kota Tanjung Pinang 1,88%
• Kabupaten Sukamara 1,62%
• Kota Sukabumi 1,57%
• Kabupaten Pasaman Barat 1,54%
• Luwuk 1,47%
• Kota Cilegon 1,29%
• Kota Depok 1,16%
• Waingapu 1,13%
• Kota Tangerang 1,03%