Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), nilai perekonomian Indonesia berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) mencapai Rp 20.892,4 triliun pada 2023.
Adapun PDB ADHB menggambarkan seluruh nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan di Indonesia, dihitung menggunakan harga yang berlaku pada tahun tertentu. Indikator ini digunakan untuk melihat struktur ekonomi nasional.
Tercatat, sektor usaha yang berkontribusi terbesar bagi perekonomian Indonesia sepanjang 2023 adalah industri pengolahan. Sektor ini menyumbang 18,67% terhadap PDB Indonesia tahun lalu.
Kemudian, sektor perdagangan, pertanian, pertambangan, dan konstruksi, menempati posisi berikutnya, seperti terlihat pada grafik di atas.
Berikut daftar lengkap nilai PDB harga berlaku di 10 sektor lapangan usaha terbesar beserta kontribusinya pada 2023:
- Industri pengolahan: Rp 3.900,1 triliun (kontribusi 18,67% terhadap total PDB)
- Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor: Rp2.702,4 triliun (12,94%)
- Pertanian, kehutanan, perikanan: Rp2.617,7 triliun (12,53%)
- Pertambangan dan penggalian: Rp2.198,0 8 triliun (10,52%)
- Konstruksi: Rp2.072,4 triliun (9,92%)
- Transportasi dan pergudangan: Rp1.231,2triliun (5,89%)
- Informasi dan komunikasi: Rp883,68 triliun (4,23%)
- Jasa keuangan dan asuransi: Rp869,2 triliun (4,16%)
- Administrasi pemerintahan, pertahananan, dan jaminan sosial: Rp616,4 triliun (2,95%)
- Jasa pendidikan: Rp583,6 triliun (2,79%)
Adapun secara total, 10 sektor usaha tersebut menyumbang 84,6% terhadap total PDB Indonesia pada 2023.
(Baca: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Turun Jadi 5,05% Sepanjang 2023)