Westmetall mencatat harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan pada hari ini turun 1,8 persen menuju level US$ 16.075 per ton. Penurunan harga ini termasuk yang cukup tinggi dibandingkan rata-rata pergerakan harga dalam sepekan terakhir.
(Baca: Harga Timah Turun Menjadi US$25.960 per Ton per Kamis, 01 Februari 2024)
Harga komoditas nikel mengalami lonjakan tertinggi minggu ini pada Senin, 05 Februari 2024 sebesar 1,8 persen. Sedangkan, perdagangan terhitung sejak awal tahun terus mengalami penurunan dengan pertumbuhan tahun berjalan (year to date) adalah sebesar 4,32 persen.
Kondisi saat ini serupa dengan pergerakan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan sebelumnya yang sedang dalam tren naik.
Seminggu terakhir, pergerakan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan melambat 3,31 persen dengan rata-rata harga transaksi harian adalah US$ 16.389,29 per ton. Perhitungan Katadata Insight Center (KIC), dalam setahun berjalan (year-to-date/YTD), harga komoditas nikel tersebut telah turun 4,32 persen. Adapun sepanjang tahun ini, nilai perdagangan tertinggi untuk komoditas komoditas nikel pernah ditransaksikan di harga US$ 16.800 per ton yang terjadi pada Selasa, 02 Januari 2024.
Secara tahunan, rata-rata perdagangan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan dalam lima tahun terakhir dalam tren naik. Sementara itu, untuk pantauan harga secara bulanan, transaksi dalam 12 bulan terakhir cenderung turun. Tertinggi, harga rata-rata bulanan komoditas komoditas nikel pernah tercatat yakni pada April 2023 diharga US$ 23.974,72 per ton.
(Baca: Harga Timah Turun Menjadi US$26.200 per Ton per Selasa, 30 Januari 2024)
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mencatat pada semester awal 2023 nilai ekspor nikel dan turunannya secara tahun berjalan telah mencapai US$19,47 miliar atau setara Rp301 triliun. Pada 2022, nilai ekspor komoditas ini mencapai US$ 34,28 miliar atau Rp 530,1 triliun. Ekspor nikel dan turunannya ini diprediksi akan naik hingga 20 kali lipat pada 2025 akibat program hilirisasi pemerintah Indonesia.