Pembangunan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Indonesia lebih baik dibanding rata-rata global, tapi belum cukup menonjol di skala ASEAN.
Hal ini terlihat dari laporan Measuring Digital Development - ICT Development Index 2023 yang dirilis International Telecomunication Union (ITU).
(Baca: Akses Internet Pelajar Belum Merata, Provinsi Mana Terendah?)
ITU mengukur kemajuan pembangunan TIK di 169 negara menggunakan 10 indikator, yaitu:
- Persentase individu pengguna internet;
- Persentase rumah tangga yang memiliki akses internet rumah;
- Rasio pelanggan internet seluler per 100 penduduk;
- Persentase populasi yang terjangkau jaringan internet seluler 3G;
- Persentase populasi yang terjangkau jaringan internet seluler 4G/LTE;
- Lalu lintas internet seluler per pelanggan;
- Lalu lintas internet kabel per pelanggan;
- Rasio harga internet seluler terhadap pendapatan nasional bruto;
- Rasio harga internet kabel terhadap pendapatan nasional bruto; dan
- Persentase individu yang memiliki telepon seluler.
Berbagai indikator ini kemudian dirumuskan menjadi skor berskala 0—100. Makin tinggi skornya, pembangunan TIK suatu negara diasumsikan makin baik.
Hasilnya, berdasarkan data-data tahun 2021, Indonesia meraih skor ICT Development Index 80,1, lebih tinggi dari rata-rata global yang skornya 73.
Namun, skor tersebut hanya menempatkan Indonesia di peringkat ke-6 ASEAN, kalah dari Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Menurut ITU, Indonesia meraih skor tinggi dalam hal jangkauan jaringan internet seluler 3G dan 4G (skor 96,2 dari 100).
Namun, nilai Indonesia belum optimal dalam hal persentase individu pengguna internet (skor 65,4 dari 100), dan tingkat kepemilikan telepon seluler (skor 69,3 dari 100).
(Baca: Kecepatan Internet Mobile Indonesia Peringkat ke-3 Terbawah ASEAN)