Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan, realisasi investasi di bidang hilirisasi sepanjang 2023 mencapai Rp375,4 triliun.
Nilainya setara 26,5% dari total realisasi investasi di Indonesia tahun lalu yang mencapai Rp1.418,9 triliun.
Investasi hilirisasi pada 2023 paling banyak masuk ke sektor mineral, yakni Rp216,8 triliun. Investasi ini terbagi untuk pembangunan smelter nikel Rp136,6 triliun, smelter tembaga Rp70,5 triliun, dan smelter bauksit Rp9,7 triliun.
Selanjutnya ada investasi di sektor kehutanan, khususnya industri pulp dan paper sebesar Rp51,8 triliun.
(Baca: Investasi EBT Turun pada 2023, Migas dan Minerba Naik)
Lalu investasi hilirisasi di sektor pertanian, khususnya industri crude palm oil (CPO) dan oleokimia, sebesar Rp50,8 triliun.
Diikuti sektor minyak dan gas, khususnya industri petrokimia, sebesar Rp46,3 triliun.
Sementara nilai investasi di sektor ekosistem kendaraan listrik, khususnya industri baterai, menempati posisi terendah yaitu Rp9,7 triliun.
Adapun total realisasi investasi di Indonesia sepanjang 2023 mencapai Rp1.418,9 triliun, melonjak 17,5% dibanding 2022 (year-on-year/yoy).
Capaian itu menyerap tenaga kerja 1.823.543 orang, serta melampaui target yang ditetapkan Presiden Jokowi.
Total realisasi investasi pada 2023 terdiri dari penanaman modal asing (PMA) Rp744,0 triliun (52,4%), serta penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp674,9 triliun (47,6%).
(Baca: Lampaui Target, Realisasi Investasi 2023 Capai Rp1.418 Triliun)