Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), total nilai impor nonmigas Indonesia mencapai US$186,05 miliar pada 2023, turun 5,57% dibanding 2022 (year-on-year/yoy).
Barang nonmigas yang masuk pada 2023 mayoritasnya masih berasal dari China, dengan nilai US$62,18 miliar atau 33,42% dari total impor nonmigas. Nilainya tercatat turun 5,58% (yoy).
Kemudian impor nonmigas dari negara-negara ASEAN mencapaii US$31,05 miliar (16,69%), naik 5,83% (yoy).
Berikutnya impor nonmigas dari Jepang anjlok 17,41% (yoy) menjadi US$16,43 miliar (8,84%), dan dari Uni Eropa ambles 14,73% (yoy) menjadi US$14,08 miliar (7,53%).
Impor nonmimgas dari Korea Selatan juga turun 2,66% (yoy) menjadi US$9,56 miliar (5,14%), dan dari Amerika Serikat turun 4,02% (yoy) menjadi US$9,22 miliar (4,96%).
Negara lain yang tergolong sebagai pemasok impor nonmigas utama ke Indonesia adalah Australia, India, dan Taiwan, dengan nilai seperti terlihat pada grafik.
(Baca: Ekspor-Impor Indonesia Turun pada 2023, Surplus Dagang Menyusut)