Anak-Anak Mendominasi Struktur Penduduk Miskin Indonesia 2022

Demografi
1
Erlina F. Santika 27/12/2023 20:50 WIB
Persentase Penduduk Miskin Indonesia Berdasarkan Kelompok Umur (Maret 2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, persentase anak-anak lebih tinggi dalam struktur penduduk miskin Indonesia pada 2022.

Paling banyak berasal dari kategori anak di bawah lima tahun (balita) atau usia 0-4 tahun, sebesar 12,93% dari total penduduk miskin pada Maret 2022. Angka ini juga melampaui persentase kemiskinan semua umur yang sebesar 9,54%.

"Sekitar 13 dari 100 anak, baik pada kelompok umur bayi maupun balita termasuk pada kategori miskin," kata BPS dalam laporan Kesejahteraan Anak Indonesia: Analisis Kemiskinan Anak Moneter 2022.

BPS juga mencatat, kedalaman dan keparahan kemiskinan pada balita lebih tinggi dari kelompok usia lainnya. Rinciannya, 2,20% untuk kedalaman kemiskinan dan 0,55% keparahan kemiskinannya.

Semakin tinggi indeks kedalaman kemiskinan, kata BPS, menunjukkan rata-rata pengeluaran yang semakin jauh dari garis kemiskinan. Sementara semakin tinggi indeks keparahan kemiskinan menunjukkan ketimpangan pengeluaran antar-anak miskin.

(Baca juga: Ada 4,59% Balita Terlantar di RI 2021, Bagaimana Keberadaan Orang Tuanya?)

Selanjutnya, kelompok anak secara umum atau 0-17 tahun sebesar 11,80%. Kedalaman kemiskinannya sebesar 2,01% dan keparahan kemiskinannya sebesar 0,51%.

Lalu ada remaja atau usia 10-19 tahun yang miskin sebesar 10,67%. Disusul pemuda usia 16-30 tahun sebesar 8,82%. Ada juga usia produktif 15-64 tahun sebesar 8,47%.

Pra-lansia atau 45-49 tahun yang miskin tercatat sebesar 7,26%. Sementara lansia atau di atas 60 tahun sebesar 10,15%.

Adapun kemiskinan secara umum terhitung sebanyak 9,54% pada tahun lalu atau sebanyak 26,16 juta jiwa.

BPS menambahkan, upaya penurunan kemiskinan anak dan remaja perlu sama-sama menjadi prioritas. Meminjam penelitian UNICEF, BPS menyebut kemiskinan pada usia dini akan membentuk fondasi yang memerangkap anak dalam kondisi miskin.

"Sementara kemiskinan remaja dapat memperparah keadaan tersebut yang ketika berlanjut dapat menjadi dasar pewarisan kemiskinan ke generasi selanjutnya," tulis BPS.

(Baca juga: Banyak Bansos sejak Pandemi, Apa Kemiskinan Berkurang?)

Data Populer
Lihat Semua