10 Saham Paling Cuan 2023, Ada yang Naik 5 Ribu Persen

Pasar
1
Adi Ahdiat 18/12/2023 16:10 WIB
10 Saham dengan Persentase Kenaikan Harga Tertinggi di Indonesia (1 Januari-14 Desember 2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Sejak awal tahun sampai 14 Desember 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sekitar 4,7% (year-to-date/ytd).

Dalam periode sama, ada sejumlah saham di bursa dalam negeri yang harganya melonjak hingga ribuan persen.

Berdasarkan hasil analisis data Bloomberg yang disiarkan Katadata, saham yang harganya naik paling tinggi tahun ini adalah PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).

Harga saham emiten milik Prajogo Pangestu tersebut meroket 5.297% (ytd), dari harga penawaran perdananya Rp200 per saham (8 Maret 2023), menjadi Rp11.875 per saham (14 Desember 2023).

(Baca: Salip Low Tuck Kwong, Prajogo Pangestu Jadi Orang Terkaya di Indonesia)

Berikut daftar lengkap 10 saham dengan persentase kenaikan harga tertinggi di Indonesia periode 1 Januari-14 Desember 2023 (ytd) berdasarkan data Bloomberg:

  1. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN): naik 5.297% (ytd), dari harga penawaran perdana 8 Maret 2023
  2. PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU): naik 1.090% (ytd)
  3. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN): naik 830% (ytd), dari harga penawaran perdana 9 Oktober 2023
  4. PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI): naik 465% (ytd)
  5. PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM): naik 408% (ytd)
  6. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN): naik 295% (ytd), dari harga penawaran perdana 7 Juli 2023
  7. PT Sumber Global Energy Tbk (SGER): naik 281% (ytd)
  8. PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF): naik 269% (ytd)
  9. PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ): naik 266% (ytd)
  10. PT Hatten Bali PT Tbk (WINE): naik 243% (ytd), dari harga penawaran perdana 10 Januari 2023

Menurut Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, ada berbagai faktor yang bisa mempengaruhi lonjakan harga saham.

Umumnya, faktor yang paling kuat adalah permintaan dan partisipasi publik.

"Kalau terjadi faktor permintaan, biasanya pergerakan harga saham akan mengalami fase akumulasi. Lalu jika sudah terjadi uptrend atau bullish, di situlah partisipasi publik akan masuk," kata Nafan Aji Gusta kepada Katadata, Senin (18/12/2023).

(Baca: 10 Orang Terkaya di Indonesia 2023 Versi Forbes)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua