Perusahaan pertambangan nikel, PT Vale Indonesia Tbk mencatatkan laba bersih sebesar US$221,08 juta atau Rp3,40 triliun (asumsi kurs Rp15.421 per US$) selama Januari-September 2023.
Keuntungan itu naik 31,2% dari periode sebelumnya (year-on-year/yoy) yang sebesar US$168,38 juta atau Rp2,59 triliun pada September 2022.
Pendapatan emiten berkode INCO ini mencapai US$937,89 juta atau Rp14,46 triliun pada sembilan bulan pertama 2023. Angka ini pun naik 7,33% (yoy) yang sebesar US$873,77 juta atau Rp13,47 triliun pada September 2022.
Melansir Katadata, Bernadus Irmanto, Chief Financial Office Vale Indonesia mengatakan, produksi perusahannya cukup menguat dengan capaian sebesar 17.953 metrik ton hingga September 2023.
Pada periode sembilan bulan tahun 2023, harga realisasi rata-rata INCO masing-masing sebesar US$16.204 dan US$18.596 per ton. Angka ini turun sebesar 10% dan 6% bila dibandingkan dengan harga realisasi rata-rata pada kuartal dua 2023 dan periode sembilan bulan 2022.
"Meskipun terjadi penurunan harga, perseroan berhasil mencatat peningkatan penjualan sebesar 7% selama September 2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan volume pengiriman nikel dalam matte," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (27/10/2023).
Vale tetap menggunakan batu bara sebagai sumber energi utama untuk burner sepanjang September 2023. Ini membuat naiknya konsumsi batu bara hingga 13%. Sebagian diiimbangi oleh penurunan konsumsi HSFO sebesar 7% dibanding kuartal II 2023. Ada juga peningkatan konsumsi diesel sebesar 5% terutama didorong naiknya penunjang penambangan hingga September 2023.
Adapun aset Vale Indonesia tercatat sebesar US$2,86 miliar atau Rp44,14 triliun. Aset ini naik 7,69% dari Desember 2022 yang sebesar US$2,65 miliar atau Rp40,99 triliun.
Komponen aset September 2023 di antaranya liabilitas sebesar US$346,97 juta (Rp5,35 triliun) dan ekuitas sebesar US$2,51 miliar (Rp38,79 triliun).
(Baca juga: Ini Nilai Proyek Vale Indonesia yang Masih Dikerjakan Beserta Progresnya hingga 2025)