Bappebti Blokir 1.726 Situs Investasi Ilegal hingga Oktober 2023, Ini Rinciannya

Keuangan Non Bank
1
Nabilah Muhamad 02/11/2023 17:06 WIB
Jumlah Situs Investasi Ilegal Berkedok Perdagangan Berjangka Komoditi yang Diblokir Bappebti (Januari-Oktober 2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) memblokir 1.726 situs investasi ilegal berkedok perdagangan berjangka komoditi (PBK) periode Januari-Oktober 2023.

Berdasarkan data Bappebti yang diterima Databoks, dari entitas yang diblokir, paling banyak berasal dari pialang berjangka ilegal, yakni sebanyak 1.143 situs. 

Kedua terbanyak berasal dari pedagangan fisik aset kripto ilegal yang telah diblokir sebanyak 294 situs. Disusul oleh duplikasi atau penipuan sebanyak 114 situs, dan binary option 84 situs.

Bappebti juga turut memblokir entitas investasi ilegal seperti penasiat berjangka ilegal sebanyak 74 situs, ponzi atau money games 13 situs, pedagang emas digital ilegal 3 situs, dan robot trading 1 situs.

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah pemblokiran entitas ilegal pada 2023 mengalami peningkatan sebanyak 228 situs dari 2022 lalu sebanyak 1.498 situs. 

Selain itu, Bappebti juga telah menghentikan perusahaan investasi ilegal berkedok PBK. Hingga Oktober 2023, Bappebti tercatat tela menghentikan 6 kegiatan entitas.

Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk melakukan patroli siber. 

"Kami tentu lebih spesifik berkedok perdagangan berjangka komoditi (PBK), ada juga yang perdagangan memang berjangka komoditi tetapi tidak berizin Bappebti, itu tetap ilegal. Ada juga yang seolah-olah menamakan dirinya berjangka komoditi, tetapi bukan. Sebelumnya kita kenal itu ponzi-ponzi, itu bukan, itu juga ilegal," kata Didid di kantor Bappebti, Jakarta Pusat, dilansir dari Detik.com, Rabu (1/11/2023).

(Baca juga: Kerugian Investasi Ilegal RI Capai Rp120,79 Triliun, Rekor Tertinggi Sedekade)

Data Populer
Lihat Semua