Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6% pada Oktober 2023

Ekonomi & Makro
1
Erlina F. Santika 19/10/2023 16:35 WIB
Pergerakan Suku Bunga Acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate (Januari 2018-Oktober 2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Bank Indonesia (BI) akhirnya menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6% pada Oktober 2023. Keputusan ini diambil melalui rapat dewan gubernur (RDG) BI pada 18-19 Oktober 2023.

Seturut itu, suku bunga deposit facility juga naik 25 bps menjadi 5,25%, dan suku bunga lending facility naik 25 bps menjadi 6,75%.

"Kenaikan ini untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah dari dampak meningkat tingginya ketidakpastian global," kata BI menjelaskan alasan kenaikan suku bunga melalui keterangan resminya, Kamis (19/10/2023).

Selain menghalau pelemahan rupiah, pengerekan suku bunga ini sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memitigasi dampaknya terhadap inflasi barang impor sehingga inflasi tetap terkendali dalam sasaran 3,0±1% pada 2023 dan 2,5±1% pada 2024.

BI menyebut, perekonomian global berjalan melambat dan ketidakpastiannya pun semakin meningkat. Pertumbuhan ekonomi global diprediksi melemah, disertai divergensi pertumbuhan antarnegara yang semakin melebar.

"Pertumbuhan ekonomi pada 2023 diprakirakan sebesar 2,9% dan melambat menjadi 2,8% pada 2024 dengan kecenderungan risiko yang lebih rendah," kata BI.

BI mengatakan, ekonomi Amerika Serikat (AS) pada 2023 masih tumbuh kuat terutama ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan sektor jasa yang berorientasi domestik, sedangkan Tiongkok melambat dipengaruhi oleh pelemahan konsumsi dan penurunan kinerja sektor properti.

Meningkatnya ketegangan geopolitik, terutama di daerah konflik Timur Tengah, mendorong harga energi dan pangan meningkat, sehingga mengakibatkan tetap tingginya inflasi global.

(Baca juga: Gap Suku Bunga Acuan BI dan The Fed Makin Tipis, Apa Dampaknya?)

Sementara itu, BI melihat perekonomian Indonesia diprakirakan tetap tumbuh baik dan tahan terhadap dampak rambatan global.

BI membeberkan, pada triwulan III 2023, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi swasta, termasuk konsumsi generasi muda, yang meningkat sejalan peningkatan konsumsi di sektor jasa dan keyakinan konsumen yang masih tinggi.

Dari segi investasi, pertumbuhannya dinilai baik seiring penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN). Kendati begitu, di sisi ekspor barang pertumbuhan riilnya menurun seiring pelemahan permintaan dari negara mitra dagang utama, terutama Tiongkok, dan penurunan harga komoditas. Sementara ekspor jasa tetap tumbuh tinggi sejalan dengan kenaikan jumlah wisatawan mancanegara.

"Berlanjutnya perbaikan ekonomi pada 2024 terutama didorong oleh permintaan domestik sejalan dengan kenaikan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN), penyelenggaraan pemilu, dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN)," kata BI.

(Baca juga: BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan 5,75% pada September 2023)

Data Populer
Lihat Semua