Ada 971 Kasus Bunuh Diri sampai Oktober 2023, Terbanyak di Jawa Tengah

Demografi
1
Nabilah Muhamad 18/10/2023 15:07 WIB
10 Provinsi dengan Kasus Bunuh Diri Terbanyak di Indonesia (Januari-Oktober 2023)*
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan data Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Kepolisian RI (Polri), ada 971 kasus bunuh diri di Indonesia sepanjang periode Januari hingga 18 Oktober 2023.

Angka itu sudah melampaui kasus bunuh diri sepanjang tahun 2022 yang jumlahnya 900 kasus.

Berdasarkan lokasi pelaporannya, kasus bunuh diri di Indonesia paling banyak dijumpai di Jawa Tengah, yaitu 356 kasus.

Lengkapnya, berikut daftar 10 provinsi dengan laporan kasus bunuh diri terbanyak di Indonesia sepanjang Januari-18 Oktober 2023 pukul 09.08 WIB:

  1. Jawa Tengah: 356 kasus
  2. Jawa Timur: 184 kasus
  3. Bali: 94 kasus
  4. Jawa Barat: 60 kasus
  5. D.I Yogyakarta: 48 kasus
  6. Sumatra Utara: 41 kasus
  7. Lampung: 27 kasus
  8. Sumatra Barat: 26 kasus
  9. Bengkulu: 22 kasus
  10. Sulawesi Utara: 18 kasus

Polri juga mencatat, kasus bunuh diri paling banyak ditemui di perumahan atau permukiman, yaitu 741 kasus, kemudian di perkebunan 104 kasus, dan persawahan 18 kasus. 

Sebagian besar kasusnya terjadi pada pagi sampai siang hari, yakni pukul 05.00-07.59 (246 kasus) dan pukul 08.00-11.59 (212 kasus).

(Baca: Tren Bunuh Diri di Indonesia Menurun Selama 20 Tahun Terakhir)

Baru-baru ini ada pula dua kasus dugaan bunuh diri di lingkungan mahasiswa yang ramai diberitakan.

Pertama, kasus dugaan bunuh diri seorang mahasiswa berinisial NJW (20) yang ditemukan tewas di Mal Paragon Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa (10/10/2023).

Kedua, kasus dugaan bunuh diri seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta di Semarang, Jawa Tengah, berinisial EN (24) yang ditemukan meninggal di kamar indekosnya, Rabu (11/10/2023).

Menyikapi kasus bunuh diri di kalangan mahasiswa ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meminta seluruh kampus di Indonesia untuk menghadirkan lingkungan kampus yang sehat, aman, dan nyaman.

“Saya sangat prihatin dengan mahasiswa bunuh diri. Kampus itu harus kita hadirkan kampus yang SAN, yaitu sehat, aman, nyaman. Sehat jasmani, sehat rohani, sehat psikologi, sehat emosional, sehat finansial, sehat sosial, itu penting,” kata Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) Nizam, dilansir dari Republika.co.id, Selasa (17/10/2023).

Adapun Into the Light, komunitas edukasi pencegahan bunuh diri dan kesehatan jiwa di Indonesia, menyarankan orang-orang yang memiliki keinginan bunuh diri agar menghubungi layanan kesehatan terdekat.

"Bertemu dengan psikolog/psikiater terdekat terbukti efektif dalam menangani krisis bunuh diri atau gangguan jiwa. Tidak hanya itu, tatap muka dengan profesional juga akan menjamin kerahasiaan informasi pribadi kamu," kata tim Into the Light di situs resminya.

"Salah satu cara termudah untuk mencari layanan kesehatan jiwa adalah dengan mengunjungi Puskesmas terdekat. Menurut data dari Kemenkes, kini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang dilengkapi dengan layanan kesehatan jiwa," kata mereka.

(Baca: Inilah Aplikasi Konsultasi Kesehatan Mental yang Paling Dikenal Warga RI)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua