Pengunjung Shopee Makin Banyak, Bagaimana E-Commerce Lain?

Teknologi & Telekomunikasi
1
Adi Ahdiat 11/10/2023 18:20 WIB
Jumlah Kunjungan ke 5 Situs E-Commerce Terbesar di Indonesia (Januari-September 2023)*
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Menurut data Similarweb, saat ini Shopee merupakan situs e-commerce kategori marketplace dengan pengunjung terbanyak di Indonesia.

Pada September 2023 situs Shopee tercatat menerima 237 juta kunjungan, melesat sekitar 38% dibanding posisi awal tahun (year-to-date/ytd).

Pertumbuhan pengunjung Shopee itu jauh melampaui para pesaing utamanya, yaitu Tokopedia, Lazada, Blibli, dan Bukalapak.

Pada September 2023 situs Tokopedia tercatat meraih 88,9 juta kunjungan, merosot 31% dibanding awal tahun (ytd).

Dalam periode sama perolehan situs Lazada anjlok 48% (ytd) jadi 47,7 juta kunjungan, situs Blibli tumbuh 1% (ytd) jadi 28,9 juta kunjungan, dan situs Bukalapak merosot 44% (ytd) jadi 11,2 juta kunjungan.

Alhasil, dari 5 situs e-commerce kategori marketplace terbesar di Indonesia ini, yang pengunjungnya tumbuh signifikan hanya Shopee, diikuti pengunjung Blibli yang naik tipis.

Sementara jumlah pengunjung situs Tokopedia, Lazada, dan Bukalapak pada Januari-September 2023 cenderung turun tajam, seperti terlihat pada grafik.

(Baca: Banyak Warga RI Tak Gunakan E-Commerce, Jualan Offline Tetap Penting)

Adapun menurut Katadata Insight Center (KIC), sebagian besar masyarakat Indonesia memang belum aktif menggunakan layanan e-commerce.

Dalam laporan riset Beyond the Digital Frontier, KIC memperkirakan proporsi pengguna aktif e-commerce di dalam negeri hanya 33,4% dari total penduduk.

Kemudian 17% penduduk termasuk occasional user, yakni menggunakan e-commerce tapi intensitasnya jarang, dan mayoritas atau 49,6% penduduk sisanya adalah non-pengguna e-commerce.

Kelompok non-pengguna itu adalah gabungan dari penduduk Indonesia yang tidak memiliki akses internet, ditambah penduduk yang punya akses internet tapi tidak tahu, tidak menginstal aplikasi, dan tidak menggunakan e-commerce.

Dari data ini, KIC menilai bahwa saluran penjualan online tak bisa dijadikan satu-satunya tumpuan dalam berbisnis di Indonesia.

"Hanya fokus pada saluran online berarti mengabaikan lebih dari separuh konsumen Indonesia," kata tim KIC. 

"Meskipun saluran online penting untuk pertumbuhan di era digital ini, market leaders adalah mereka yang memiliki akar kuat di saluran offline," lanjutnya.

(Baca: Jualan Online vs Offline, Mana yang Jadi Prioritas Pelaku Usaha?)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua