The Fed Tahan Suku Bunga sampai September 2023, Ada Potensi Naik?

Moneter
1
Adi Ahdiat 10/10/2023 10:28 WIB
Pergerakan Suku Bunga The Fed (Januari 2020-September 2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Bank sentral Amerika Serikat (AS), yaitu The Federal Reserve atau The Fed, masih menahan suku bunga acuannya di kisaran 5,25%-5,5% pada September 2023.

Sebelumnya, The Fed terakhir kali menaikkan suku bunga pada Juli 2023, tepat setelah International Monetary Fund (IMF) merilis proyeksi ekonomi yang pesimistis untuk AS.

Dalam laporan World Economic Outlook (WEO) edisi Juli 2023, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi AS akan melambat dari 2,1% pada 2022 menjadi 1,8% pada 2023, dan turun lagi menjadi 1% pada 2024.

IMF juga meramal perlambatan ekonomi akan melanda negara-negara maju lainnya, seperti Kanada, Inggris, Jerman, Prancis, dan Italia.

"Sekitar 97 persen negara-negara maju diproyeksikan memiliki pertumbuhan ekonomi lebih rendah pada 2023," kata IMF dalam laporannya.

(Baca: The Fed Naikkan Suku Bunga di Tengah Proyeksi Muram IMF Medio 2023)

Bank sentral AS juga berpotensi menaikkan lagi suku bunganya dalam beberapa waktu mendatang.

Pasalnya, pada Agustus 2023 laju inflasi tahunan AS naik ke level 3,7%, menjauh dari target The Fed yang mematok sasaran inflasi di level 2%.

"Dalam menentukan pengetatan kebijakan tambahan yang mungkin tepat untuk mengembalikan inflasi menjadi 2%, Komite akan mempertimbangkan pengetatan kumulatif kebijakan moneter, pengaruhnya terhadap kegiatan ekonomi dan inflasi, serta perkembangan sektor keuangan," kata Komite The Fed dalam siaran persnya, Rabu (20/9/2023).

Adapun menurut Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Erwindo Kolopaking, The Fed berpeluang menaikkan suku bunga acuan pada kuartal penghujung tahun ini.

"The Fed masih diperkirakan akan menaikkan suku bunga dari yang mulanya pada kuartal III (2023), tapi sepertinya diundur ke kuartal IV (2023)," kata Erwindo, dilansir Katadata, Senin (11/9/2023).

Erwindo juga mengatakan, keputusan the Fed ke depan masih akan memberikan tekanan pada pasar keuangan negara-negara berkembang seperti Indonesia.

(Baca: Imbas Kenaikan Harga BBM, Inflasi AS Naik Lagi pada Agustus 2023)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua