Telemedis atau telemedicine memudahkan masyarakat mendapat pelayanan kesehatan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi informasi. Meskipun begitu, masih banyak masyarakat RI yang belum pernah menggunakan layanan telemedis.
Ini terlihat dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS) bertajuk Statistik Kesehatan 2022 yang menunjukkan mayoritas atau 95,11% penduduk Indonesia tidak pernah memanfaatkan layanan kesehatan telemedis menggunakan telepon, SMS, atau secara online dalam setahun terakhir.
Terdapat sejumlah alasan masyarakat memilih untuk tidak menggunakan layanan kesehatan telemedis. Alasan utamanya karena lebih memilih pelayanan kesehatan secara langsung atau konvensional, dengan proporsi 56,25%.
Alasan berikutnya, sebanyak 22,57% masyarakat merasa tidak perlu menggunakan telemedis. Adapun 20,94% responden masih tidak tahu tentang telemedis.
BPS mengatakan, layanan telemedis memiliki potensi besar dalam mewujudkan cakupan kesehatan di Tanah Air. Namun dalam realisasinya, terdapat tantangan dari masyarakatnya sendiri.
"Belum meratanya akses internet serta layanan telemedis yang lebih banyak dibangun oleh startup ketimbang rumah sakit juga memberikan tantangan tersendiri bagi perluasan cakupan dan pengembangan jenis layanan telemedis di Indonesia," papar BPS dalam laporannya.
(Baca juga: Jenis-jenis Layanan Telemedis yang Kerap Digunakan Masyarakat Indonesia)