Pengiriman Smartphone di Indonesia Melemah 6,3% pada Kuartal II 2023

Teknologi & Telekomunikasi
1
Nabilah Muhamad 06/09/2023 19:24 WIB
Volume Pengiriman Smartphone Indonesia (Kuartal II 2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan laporan International Data Corporation (IDC), volume pengiriman smartphone dalam negeri mencapai 8,9 juta unit pada kuartal II 2023. Angka tersebut merosot 6,3% pada periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). 

Adapun penurunan pengiriman smartphone di Indonesia dialami oleh hampir semua lima merek terbesar di dunia.

Oppo tercatat mengalami penurunan pengiriman smartphone terdalam, yakni minus 19,8% secara tahunan (yoy) menjadi 1,6 juta unit pada kuartal II-2023. Meskipun begitu, Oppo masih mendominasi produksi smartphone dari produsen asal Tiongkok lainnya.

Sementara pengiriman smartphone tertinggi dalam negeri masih diduduki oleh Samsung. Produsen ponsel asal Korea Selatan ini telah membukukan pengiriman smartphone sebanyak 1,9 juta unit, sayangnya menyusut 3,4% (yoy).

Kemudian Vivo, mencatatkan pengiriman smartphone sebanyak 1,5 juta unit pada kuartal II-2023 atau turun 13,1% (yoy). Diikuti oleh Xiaomi yang mengirimkan 1,3 juta unit smartphone, atau atau minus 11,8% secara tahunan. 

Pada sisi lain, pengiriman smartphone asal Tiongkok, Transsion, justru naik 9,1% (yoy). Perusahaan ponsel yang membawahi merek Techno, Itel dan Infinix ini telah membukukan pengiriman smartphone sebanyak 1,2 juta unit pada periode April-Juni 2023.

Sementara secara kumulatif volume pengiriman smartphone merek-merek lainnya cenderung naik sebanyak 9,1% menjadi 1,5 juta unit pada kuartal II-2023. 

Pasar Smartphone 4G Kian Melesat

Associate Market Analyst IDC Indonesia Vanessa Aurelia menjelaskan, jika pertumbuhan penjualan smartphone pada varian 4G pada kuartal ini meningkat sebanyak 86% dari kuartal sebelumnya (quarter-over-quarter/qoq). Sementara smartphone 5G, untuk pertama kalinya justru turun 4,3% (yoy) sejak kemunculannya pada 2020 lalu. 

"Adopsi ponsel 5G berjalan lambat karena adanya tantangan baik dari sisi permintaan maupun pasokan. Pangsa smartphone 5G masih sangat kecil dibandingnkan smartphone 4G," kata Aurelia pada laporannya. 

Menurutnya, meskipun smartphone 4G punya harga yang lebih terjangkau namun tipe ini dilengkapi dengan spesifikasi yang lebih baik dengan harga yang serupa.

Di samping itu, Aurelia juga menilai bahwa konektivitas 5G masih terbatas di area tertentu saja. Sehingga fitur 5G dinilai belum cukup untuk memberikan daya tarik bagi calon konsumen baru.

(Baca juga: 10 Smartphone Terlaris Dunia Paruh I 2023, Tipe "Flagship" Mendominasi)

Data Populer
Lihat Semua