Olahraga merupakan aktivitas fisik yang baik bagi kesehatan tubuh. Tren olahraga juga tampak meningkat sejak pandemi Covid-19, mulai dari bersepeda, berlari, hingga yoga.
Lantas, apa saja alasan yang mendorong masyarakat Indonesia untuk berolahraga?
Berdasarkan hasil survei Kurious-Katadata Insight Center (KIC), mayoritas atau 82,5% responden berolahraga untuk menjaga kesehatan.
Kelompok yang berolahraga karena alasan tersebut sebagian besarnya laki-laki dengan proporsi 84,6%, sedangkan perempuan 80,2%.
Ada pula 40,1% dari total responden yang berolahraga untuk mengatur berat badan, dan 36,2% responden berolahraga karena ingin mengisi waktu luang.
Kemudian 35,5% responden melakukan aktivitas tersebut untuk memperbaiki fisik/bentuk tubuh, dan 33,1% berolahraga untuk menghindari stres.
Sisanya, ada 0,6% responden yang mengatakan alasan-alasan lainnya, seperti hobi dan pekerjaan.
Survei Kurious-KIC dilakukan terhadap 875 responden yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan proporsi 52,1% responden laki-laki dan 47,9% responden perempuan.
Lebih dari separuh responden berasal dari Pulau Jawa selain Jakarta (62,6%), diikuti responden dari Pulau Sumatra (13,6%), dan DKI Jakarta (13,5%). Sementara proporsi responden yang berasal dari Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa, dan Maluku-Papua berada di rentang 4%-1,3%.
Sebagian besar responden berasal dari kelompok usia antara 35-44 tahun (33,3%), diikuti kelompok 25-34 tahun (31%) dan kelompok 45-54 tahun (21,5%).
Koleksi data dilakukan pada 26 Juni-7 Juli 2023 menggunakan metode computer-assisted web interviewing (CAWI) dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 3,31% dan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: WHO: Mayoritas Remaja Jarang Olahraga)