Mayoritas Masyarakat Tidak Yakin dengan Tingkat Keamanan Siber di Indonesia

Teknologi & Telekomunikasi
1
Nabilah Muhamad 10/08/2023 17:44 WIB
Proporsi Tingkat Keyakinan Responden Terhadap Keamanan Siber Indonesia (Juli 2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan survei Kurious-Katadata Insight Center (KIC), mayoritas atau sebanyak 62,6% responden menyatakan tidak yakin dengan keamanan siber yang dimiliki oleh pusat penyimpanan data pemerintah Indonesia.

Rinciannya, sebanyak 19,1% responden menjawab sangat tidak yakin dan 43,4% menjawab tidak yakin.

Pada sisi lain, terdapat 30% reponden menyebutkan yakin dengan tingkat keamanan siber RI. Terdiri dari 22% responden yakin dan 8,1% responden sangat yakin. 

Adapun 7,4% responden lainnya yang menjawab tidak tahu. 

Sementara itu, data yang dihimpun dari Katadata menunjukkan bahwa sepanjang paruh pertama 2023 diduga terjadi empat kebocoran database milik pemerintah, dengan rincian berikut:

  1. Kebocoran data pengguna BPJS Kesehatan sebanyak 19,5 juta data pengguna BPJS Ketenagakerjaan;
  2. Serangan siber terhadap Bank Syariah Indonesia (BSI) oleh LockBit;
  3. Kebocoran data 34 juta paspor WNI, hingga yang terbaru;
  4. Kebocoran data 337 juta kependudukan dan catatan sipil (Dukcapil) yang berasal dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Data yang disebut bocor tersebut terdiri dari nama, nomor induk kependudukan (NIK), nomor Kartu Keluarga, tanggal lahir, alamat, nama ayah, nama ibu, NIK ibu, nomor akta lahir, nomor akta nikah, dan lainnya. 

Survei yang dilakukan Kurious-KIC ini melibatkan 633 responden dari berbagai wilayah di Indonesia, dengan proporsi 55% responden perempuan dan 45% responden laki-laki. 

Sebagian besar responden berada dari Pulau Jawa selain Jakarta yaitu sebanyak 64%, diikuti responden dari DKI Jakarta (14,2%) dan Pulau Sumatra (12,3%). Proporsi responden yang berasal dari Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan Maluku-Papua di rentang 0,6%-3,8%.

Kebanyakan responden berasal dari kelompok usia antara 35-44 tahun (32,7%), diikuti kelompok 25-34 tahun (30,6%) dan kelompok 45-54 tahun (21,8%).

Survei dilakukan pada 11-18 Juli 2023 menggunakan metode computer-assisted web interviewing (CAWI), dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekira 3,89% dan tingkat kepercayaan sebesar 95%.

(Baca juga: Data Paspor Disebut Bocor, Ini Rentetan Ulah Bjorka yang Diduga Peretasnya)

Data Populer
Lihat Semua