Jika dihitung secara per kapita, belanja kesehatan pemerintah Indonesia kalah dari negara-negara tetangga.
Datanya tercatat dalam portal Global Health Expenditure Database yang dikelola World Health Organization (WHO).
Menurut definisi dari WHO, belanja kesehatan (health expenditure) adalah seluruh pengeluaran terkait pelayanan kesehatan, program keluarga berencana, pemenuhan gizi, dan bantuan darurat untuk masalah kesehatan, tapi tidak termasuk penyediaan air minum dan sanitasi.
Pada 2020, pemerintah Indonesia tercatat mengucurkan belanja kesehatan senilai USD 73,19 per kapita.
Angka itu jauh lebih rendah dibanding belanja kesehatan per kapita pemerintah Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Thailand.
Di skala Asia Tenggara, pada 2020 belanja kesehatan per kapita pemerintah Indonesia masuk level "menengah", nyaris setara dengan Vietnam dan Filipina.
Sementara Kamboja, Laos, dan Myanmar masuk level "bawah", seperti terlihat pada grafik.
Adapun pada tahun 2020 proporsi belanja kesehatan pemerintah Singapura mencapai kisaran 13% dari total pengeluaran mereka.
Sedangkan pemerintah Indonesia, proporsi belanja kesehatannya ketika itu sekitar 10% dari total pengeluaran.
"Proporsi belanja kesehatan pemerintah dari total pengeluarannya adalah indikator yang menunjukkan prioritas pemerintah pada sektor kesehatan," kata WHO dalam laporan Global Health Expenditure Report: Rising to the Pandemic's Challenges (2022).
(Baca: Ini Negara ASEAN yang Paling Memprioritaskan Belanja Kesehatan saat Pandemi)