Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang April 2023 volume penjualan wholesale mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) di pasar domestik mencapai 1.285 unit.
Jumlah tersebut meningkat 15% dibanding Maret 2023 (month-on-month/mom), bahkan melonjak 1.197% dibanding April tahun lalu (year-on-year/yoy).
(Baca: Penjualan Mobil Listrik Global Meningkat, Capai Rekor pada 2022)
Peningkatan ini terjadi setelah adanya kebijakan insentif berupa Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk konsumen mobil listrik.
Mulai 1 April 2023, pemerintah memberi potongan PPN sebesar 10% untuk pembelian mobil listrik. Artinya, pembeli hanya dikenakan sisa PPN 1 %.
Namun, insentif hanya diberikan untuk pembelian mobil listrik berbasis baterai atau BEV, yang memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 40%. Saat ini, mobil listrik yang memenuhi kriteria tersebut adalah Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air EV.
Adapun penjualan dua mobil listrik merek tersebut memang tercatat meningkat.
Pada April 2023 penjualan wholesale Hyundai Ioniq 5 Signature Extended naik 11,6% (mom) menjadi 625 unit, terlaris dibanding mobil listrik BEV lainnya.
Sementara, Wuling Air EV Long Range yang menjadi mobil listrik BEV terlaris kedua pada April 2023, penjualan wholesale-nya tumbuh 7,4% (mom) menjadi 450 unit.
(Baca: Tiongkok, Negara dengan Mobil Listrik Terbanyak di Dunia)