Laporan lembaga riset Wyzowl menunjukkan, tren penggunaan video untuk memasarkan produk atau marketing semakin diminati para pemasar.
Video yang dimaksud bisa berupa video animasi, live action, rekaman, dan lainnya.
Pada awal 2023, responden yang memilih video untuk marketing produk sebanyak 91%. Angka ini meningkat dari dua tahun berturut-turut sebelumnya, dengan proporsi yang sama, yakni 86%.
"Ini capaian tertinggi sejak kami meneliti data (penggunaan video marketing) pada 2016," tulis tim riset dalam laporannya.
Proporsi pemasar, yang menjadi responden riset ini, sebanyak 61% saja memilih video marketing pada 2016 lalu. Setahun kemudian, peningkatannya tipis, yakni 63% saja.
Tren penggunaan video marketing meningkat cukup signifikan pada 2018, yakni 81% dari total responden. Sayangnya, sempat terjadi penurunan penggunaan pada 2019-2020, dari 87% menjadi 85%.
Dari 91% pemasar yang menggunakan video marketing dalam usaha yang dijalaninya, 96% menjawab bahwa mereka menganggap video sebagai bagian paling penting dalam strategi marketing mereka.
Dalam analisisnya, tim riset menyebut bahwa video bakal terus menjadi alat pemasaran yang banyak digunakan dan dipercaya, sekitar 9 dari 10 perusahaan atau lini bisnis.
"Sederhananya, lebih banyak bisnis yang menggunakan video dalam 9 tahun terakhir. Alasan untuk tidak menggunakan video memang luas, tetapi kurangnya waktu jelas menjadi kendala yang paling sering disampaikan pemasar," tulis tim riset dalam laporannya.
Wyzowl memprediksi penggunaan video akan meningkat lebih banyak pada 2023, dengan pemasar saat ini hampir dengan suara bulat berencana untuk melanjutkan upaya pemasaran video mereka selama setahun ke depan. Sebanyak 70% dari 'non-pemasar yang tidak menggunakan video' saat ini juga ingin memulai langkah tersebut.
Riset video marketing ini melibatkan 528 responden pada November 2022. Sampel yang diambil adalah pemasar profesional dan konsumen online. Namun, Wyzowl tak merinci demografi responden atau wilayah risetnya.
"Kami memisahkan kelompok ini dengan pertanyaan pendahuluan, memastikan bahwa responden hanya diminta untuk menjawab pertanyaan yang relevan dengan mereka," tulis tim.
(Baca juga: Minat Bekerja Marketing Digital? Ini Keterampilan yang Dicari Perusahaan)