Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 30,99 poin atau melemah 0,45% ke level 6.787,58 pada penutupan bursa Senin, 17 April 2023.
Pelemahan ini terjadi setelah pemerintah merilis data surplus neraca perdagangan. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan pada Maret 2023 mencetak surplus USD 2,91 miliar, ini merupakan surplus yang ke-35 kalinya terjadi berturut-turut sejak Mei 2020.
Surplus Maret 2023 ditopang oleh ekspor nonmigas yang mencapai USD 4,58 miliar, dengan komoditas penyumbang surplus utama yaitu bahan bakar mineral HS 27, lemak dan minyak hewan nabati HS 15 serta besi dan baja HS 72.
Adapun menurut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, pelemahan indeks hari ini terjadi karena adanya aksi profit taking menjelang libur dan cuti bersama Lebaran 2023.
Berdasarkan data RTI Business, frekuensi perdagangan saham di bursa dalam negeri hari ini sebanyak 1,17 juta kali transaksi.
Total saham berpindah tangan mencapai 13,81 miliar lembar, dengan nilai transaksi mencapai Rp8,97 triliun.
Emiten berkode PADA menjadi top loser setelah melemah 6,67%, diikuti emiten MARI dan SAGE yang terkontraksi masing-masing 6,49% dan 6,34%.
Adapun emiten top gainer hari ini adalah NASI yang menguat 11,9%, diikuti OASA dan WIFI yang menguat masing-masing 9,93% dan 9,89%.
Mayoritas saham pada perdagangan hari ini pun ditutup melemah. Rinciannya 282 saham melemah, 227 saham menguat, dan 214 saham stagnan.
(Baca: IHSG Akhir Pekan Ditutup Menguat Ikuti Bursa Kawasan Global (Jumat, 14 April 2023))