Kematian karena Covid-19 di Asia Seminggu 412 Jiwa, Tertinggi di India

Statistik data Covid-19 di Asia minggu ini sebagian besar negara sudah mencatatkan penurunan angka kematian, berbanding terbalik dengan kondisi sebelumnya di mana angka kematian masih terus terjadi. Pekan ini, tiga negara masih mencatatkan penambahan kematian dan enam negara lainnya mencatatkan kematian namun dengan jumlah yang lebih kecil.

(Baca: Kematian karena Covid-19 Mingguan Indonesia Urutan Ke-5 di Asia)

Secara persentase, lima negara teratas dengan penambahan kematian tertinggi yakni India, Korea Selatan, Indonesia, Hong Kong dan Jepang. Total kematian di lima negara tersebut per Rabu, 05 April 2023 sebanyak 348 jiwa dengan pertumbuhan mingguan di atas -17,03 persen.

India mencatatkan penambahan kematian tertinggi di Asia dengan pertumbuhan mingguan mencapai 142,86 persen. Di negara ini, Worldmeter mencatat jumlah kematian sebanyak 68 jiwa naik 70 persen dibandingkan hari sebelumnya.

Menyusul Korea Selatan dengan pertumbuhan kematian secara mingguan mencapai 9,43 persen. Sedangkan untuk data harian angka kematian di negara ini kemarin tercatat 58 jiwa, kematian di Indonesia naik 7,14%, kematian di Hong Kong turun 0% dan kematian di Jepang turun 17,03%.

(Baca: Kurs Rupiah Melemah 0,1% atau 20 Poin terhadap Dolar AS (Rabu, 5 April 2023))

Sedangkan bila dilihat dari jumlah laporan kematian, angka kematian tujuh hari terakhir tertinggi di Asia terjadi di Jepang dengan 190 kematian. Laporan kematian di negara ini turun 17,03% dibandingkan pekan lalu. Selanjutnya dari jumlah yang terbesar kematian di India tercatat 68 jiwa naik 142,86%, kematian di Korea Selatan tercatat 58 jiwa naik 9,43%, Filipina dengan kematian 39 jiwa (turun 38,1%) dan kematian di Indonesia tercatat 30 jiwa naik 7,14%.

Total kematian di Asia selama tujuh hari terakhir tercatat 412 jiwa. Angka ini mencakup 16,19 persen kematian secara global yang diakibatkan oleh virus Covid-19 dengan jumlah mencapai 2.544 jiwa. Angka kematian di Asia tercatat turun dibandingkan akumulasi tujuh hari sebelumnya dengan jumlah 444 jiwa.