Transportasi, Sumber Utama Emisi Gas Rumah Kaca DKI Jakarta

Demografi

Premium

Adi Ahdiat 20/03/2023 15:40 WIB

URL telah disalin

Emisi Gas Rumah Kaca* Provinsi DKI Jakarta Berdasarkan Sektor (2010-2018)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Dapatkan lebih banyak konten Premium dan akses ke fitur-fitur khusus buat pelanggan.

Mulai dari

Rp50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Dapatkan akses instan ke artikel “Transportasi, Sumber Utama Emisi Gas Rumah Kaca DKI Jakarta”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Emisi Gas Rumah Kaca* Provinsi DKI Jakarta Berdasarkan Sektor (2010-2018)

Nama Data	Transportasi	Pembangkit Listrik	Industri Manufaktur	Limbah	Rumah Tangga	Bangunan Komersial	Lain-lain	AFOLU
2010-12-31	7,5 Juta	7,99 Juta	2,32 Juta	1,77 Juta	954.000	105.000	6.000	31.000
2011-12-31	8,48 Juta	7,88 Juta	2,31 Juta	1,84 Juta	1,01 Juta	110.000	6.000	30.000
2012-12-31	11,04 Juta	6,81 Juta	2,24 Juta	1,67 Juta	1,05 Juta	118.000	6.000	23.000
2013-12-31	12,81 Juta	7,51 Juta	2,75 Juta	1,76 Juta	1,05 Juta	123.000	6.000	14.000
2014-12-31	9,81 Juta	7,35 Juta	2,04 Juta	1,82 Juta	1,05 Juta	128.000	7.000	12.000
2015-12-31	13,26 Juta	7,73 Juta	2,16 Juta	1,89 Juta	1,35 Juta	160.000	10.000	11.000
2016-12-31	12,97 Juta	7,22 Juta	2,7 Juta	1,96 Juta	1,33 Juta	168.000	7.000	11.000
2017-12-31	13,53 Juta	6,67 Juta	3,54 Juta	2,07 Juta	1,4 Juta	165.000	46.000	9.000
2018-12-31	13,27 Juta	7,93 Juta	4,36 Juta	2,19 Juta	1,4 Juta	172.000	62.000	3.000

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Sektor transportasi merupakan sumber emisi langsung (direct emission) gas rumah kaca terbesar di DKI Jakarta.

Hal ini tercatat dalam Laporan Inventarisasi Profil Emisi Gas Rumah Kaca DKI Jakarta yang dirilis Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi pada 2019.

Menurut laporan tersebut, selama periode 2010-2018 sektor transportasi di Ibu Kota menghasilkan emisi gas rumah kaca dengan kisaran 7,5 juta ton sampai 13,3 juta ton ekuivalen karbon dioksida (CO2e) per tahun.

Angka tersebut jauh melampaui emisi langsung dari sektor lain, seperti pembangkit listrik, industri manufaktur, limbah, rumah tangga, ataupun bangunan komersial seperti terlihat pada grafik.

"Emisi gas rumah kaca direct banyak bersumber dari kegiatan sektor transportasi yang banyak menggunakan bahan bakar minyak serta konsumsi produk minyak," kata DLH dalam laporannya.

Selain emisi langsung yang tercatat di atas, DKI Jakarta juga menghasilkan emisi tidak langsung (indirect emission) gas rumah kaca dari penggunaan listrik PLN jaringan Jawa-Madura-Bali (Jamali).

Selama periode 2010-2018 indirect emission DKI Jakarta berada di kisaran 17,4 juta sampai 29,2 juta ton CO2e per tahun, dengan tren yang terus meningkat dari waktu ke waktu.

(Baca: Ini Pertumbuhan Emisi Gas Rumah Kaca DKI Jakarta sejak 2010)

Editor : Adi Ahdiat

Data Terkait

Jumlah Kendaraan Bermotor di Kabupaten Ogan Komering Ulu (20 Maret 2025)

Jumlah Kendaraan Bermotor di Kabupaten Ogan Komering Ilir (20 Maret 2025)

Harga Acuan Batu Bara RI Turun 8,17% pada Periode II Maret 2025

Kapan Masyarakat Mulai Mudik Lebaran? Ini Surveinya

Jumlah Kendaraan Bermotor di Kabupaten Ogan Ilir (20 Maret 2025)

Jumlah Kendaraan Bermotor di Kabupaten Nunukan (20 Maret 2025)

Data Stories Terkini

Cuaca Malam Ini di Indragiri Hulu, Kelembapan Udara 77-99 Demografi 21/03/2025, 22:41 WIB

Cuaca Malam Ini di Pasaman Barat, Suhu 23-31 °C Demografi 21/03/2025, 21:30 WIB

Jumlah Kepala Sekolah dan Guru SMP Swasta Kurang dari S1 Periode 2017-2024 Pendidikan 21/03/2025, 20:29 WIB

Nilai Investasi PMD Sektor Pertambangan Periode 2013-2023 Ekonomi & Makro 21/03/2025, 19:38 WIB

Provinsi Kalimantan Barat Ekspor 970 Ton Hasil Industri Lainnya Perdagangan 21/03/2025, 19:26 WIB

Gunung Semeru Kembali Erupsi Malam Ini (Jumat, 21 Maret 2025) Demografi 21/03/2025, 19:07 WIB

Data Populer

Lihat Semua

Transportasi, Sumber Utama Emisi Gas Rumah Kaca DKI Jakarta

Tags

Data Terkait

Jumlah Kendaraan Bermotor di Kabupaten Ogan Komering Ulu (20 Maret 2025)

Jumlah Kendaraan Bermotor di Kabupaten Ogan Komering Ilir (20 Maret 2025)

Harga Acuan Batu Bara RI Turun 8,17% pada Periode II Maret 2025

Kapan Masyarakat Mulai Mudik Lebaran? Ini Surveinya

Jumlah Kendaraan Bermotor di Kabupaten Ogan Ilir (20 Maret 2025)

Jumlah Kendaraan Bermotor di Kabupaten Nunukan (20 Maret 2025)

Data Stories Terkini

Data Populer

Harga Tembaga Pagi Hari Diperdagangkan US$5,11 /Pon (Kamis, 20 Maret 2025)

Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Level Rp. 16.144,6 per Dolar AS (Selasa, 07 Januari 2025)

Harga Timah Naik Menjadi US$35.250 per Ton per Kamis, 20 Maret 2025

Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Pagi Hari Diperdagangkan US$16.210 /Ton (Kamis, 20 Maret 2025)

Harga Gas Alam Dunia Sore Hari Diperdagangkan US$3,91 /Mmbtu (Jumat, 21 Maret 2025)

Transportasi, Sumber Utama Emisi Gas Rumah Kaca DKI Jakarta

Tags

Data Terkait

Jumlah Kendaraan Bermotor di Kabupaten Ogan Komering Ulu (20 Maret 2025)

Jumlah Kendaraan Bermotor di Kabupaten Ogan Komering Ilir (20 Maret 2025)

Harga Acuan Batu Bara RI Turun 8,17% pada Periode II Maret 2025

Kapan Masyarakat Mulai Mudik Lebaran? Ini Surveinya

Jumlah Kendaraan Bermotor di Kabupaten Ogan Ilir (20 Maret 2025)

Jumlah Kendaraan Bermotor di Kabupaten Nunukan (20 Maret 2025)

Data Stories Terkini

Topik Trending

Data Populer

Harga Tembaga Pagi Hari Diperdagangkan US$5,11 /Pon (Kamis, 20 Maret 2025)

Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Level Rp. 16.144,6 per Dolar AS (Selasa, 07 Januari 2025)

Harga Timah Naik Menjadi US$35.250 per Ton per Kamis, 20 Maret 2025

Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Pagi Hari Diperdagangkan US$16.210 /Ton (Kamis, 20 Maret 2025)

Harga Gas Alam Dunia Sore Hari Diperdagangkan US$3,91 /Mmbtu (Jumat, 21 Maret 2025)