Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 14,07 poin atau melemah 0,2% ke level 6.860,85 pada penutupan perdagangan Selasa, 24 Januari 2023.
Pelemahan indeks saham ini terjadi seiring dengan penurunan harga komoditas batu bara di tingkat global.
“Untuk IHSG memang tertekan dari saham-saham batu bara, mengikuti turunnya harga batu bara akhir-akhir ini," ujar Jono Syafei, Equity Research Analyst dari Henan Putihrai Sekuritas, dikutip dari Antara, Selasa (24/1/2023).
Harga batu bara acuan di ICE Newcastle Coal Futures Australia mengalami koreksi ke US$290 per ton pada Senin (23/1/2023), di mana dalam empat hari perdagangan angkanya telah turun lebih dari 12%.
Menurut Jono, turunnya harga batu bara dipicu sejumlah faktor, di antaranya karena permintaan yang menurun di tengah peningkatan produksi, perlambatan ekonomi Tiongkok, menurunnya harga gas, serta mulai meredanya musim dingin di Eropa.
Berdasarkan laporan Bursa Efek Indonesia (BEI), frekuensi perdagangan saham di bursa hari ini sebanyak 1,02 juta kali transaksi.
Total saham yang berpindah tangan mencapai 21,85 miliar lembar, dengan nilai transaksi mencapai Rp7,94 triliun.
Emiten berkode CASH menjadi top loser setelah melemah 10%. Diikuti emiten FILM dan OKAS yang terkontraksi masing-masing 6,99% dan 6,96%.
Adapun emiten top gainer hari ini adalah PEVE yang menguat 34,23%, diikuti PICO dan INTD yang menguat 25% dan 22,98%.
Meski indeks saham melemah, mayoritas saham pada perdagangan hari ini ditutup stagnan. Rinciannya 293 saham stagnan, 286 saham melemah, dan 258 saham menguat.
(Baca: IHSG Menguat ke Level 6.874.931 Jelang Akhir Pekan (Jumat, 20 Januari 2023))