Daftar 10 Polda dengan Pelaporan Kasus KDRT Tertinggi pada 2021

Demografi
1
Viva Budy Kusnandar 20/12/2022 10:30 WIB
10 Polda dengan Kasus KDRT Tertinggi (2021)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) sebanyak 7.435 kejadian Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilaporkan ke Kepolisian sepanjang 2021. Jumlah KDRT tersebut lebih rendah 8,25% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 8.104 kejadian.

KDRT adalah kekerasan berbasis gender yang terjadi di ranah personal dan perempuan yang paling sering menjadi korban. KDRT banyak terjadi dalam hubungan relasi personal yang dikenal baik oleh korban.

 

Kasus KDRT paling banyak yang dilaporkan terjadi di Polda Sumatera Utara, yakni mencapai 837 kejadian. Jumlah tersebut porsinya mencapai 11,26% dari total KDRT nasional. Jumlah tersebut lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya hanya ada 746 kejadian.

Polda dengan kasus KDRT terbesar berikutnya adalah Sulawesi Selatan, yakni mencapai 812 kejadian (10,92%). Diikuti Polda Metro Jaya sebanyak 693 kejadian (9,32%), serta Polda Jawa Timur sebanyak 651 kejadian (8,76%).

(Baca: Jumlah Tindak Kejahatan di Indonesia Turun dalam 1 Dekade Terakhir)

Adapun Polda dengan kasus KDRT terendah adalah Kalimantan Utara, yaitu hanya 16 kasus pada tahun lalu. Setelahnya ada Polda Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 29 kejadian, serta Maluku Utara sebanyak 48 kejadian.

Berikut ini daftar lengkap kasus KDRT yang dilaporkan ke Kepolisian menurut Polda pada 2021:

  1. Sumatera Utara: 837 kejadian
  2. Sulawesi Selatan: 812 kejadian
  3. Metro Jaya: 693 kejadian
  4. Jawa Timur: 651 kejadian
  5. Sulawesi Tengah: 354 kejadian
  6. Sulawesi Utara: 315 kejadian
  7. Nusa Tenggara Timur: 313 kejadian
  8. Jawa Barat: 286 kejadian
  9. Nusa Tenggara Barat: 286 kejadian
  10. Sumatera Selatan: 277 kejadian
  11. Aceh: 210 kejadian
  12. Lampung: 188 kejadian
  13. Gorontalo: 179 kejadian
  14. Riau: 176 kejadian
  15. Sumatera Barat: 170 kejadian
  16. Bengkulu: 151 kejadian
  17. Papua: 144 kejadian
  18. Sulawesi Tenggara: 143 kejadian
  19. Maluku: 122 kejadian
  20. Jawa Tengah: 117 kejadian
  21. DI Yogyakarta: 110 kejadian
  22. Kalimantan Timur: 107 kejadian
  23. Bali: 106 kejadian
  24. Kepulauan Riau: 98 kejadian
  25. Jambi: 97 kejadian
  26. Kalimantan Selatan: 78 kejadian
  27. Banten: 76 kejadian
  28. Kalimantan Barat: 67 kejadian
  29. Kalimantan Tengah: 65 kejadian
  30. Papua Barat: 63 kejadian
  31. Sulawesi Barat: 51 kejadian
  32. Maluku Utara: 48 kejadian
  33. Kep. Bangka Belitung: 29 kejadian
  34. Kalimantan Utara: 16 kejadian

Guna menghapus KDRT tersebut pemerintah menerbitkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (UUPKDRT).

Tujuan dari UU PKDRT dalam Pasal 4 disebutkan sebagai berikut:

  • Mencegah terjadinya segala bentuk kekerasan dalam rumah tangga
  • Melindungi korban kekerasan dalam rumah tangga
  • Menindak pelaku kekerasan dalam rumah tangga
  • Memelihara keutuhan rumah tangga yang harmonis dan sejahtera

Dalam Pasal 1 UUPKDRT disebutkan definisi KDRT adalah ‘setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, pskologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga’.

 

 

 

 

Editor : Annissa Mutia
Data Populer
Lihat Semua
instagram
Databoks Indonesia (@databoks.id)
Portal data ekonomi dan bisnis. Bagian dari Katadata Indonesia.