Ini Komposisi Pemegang Saham Garuda Indonesia pada Kuartal III-2022

Keuangan Non Bank
1
Cindy Mutia Annur 07/12/2022 18:50 WIB
Komposisi Pemegang Saham Garuda Indonesia (Kuartal III-2022)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berencana mengundang investor strategis untuk membicarakan struktur saham perseroan. Artinya, kepemilikan saham pemerintah di GIAA berpotensi terdilusi.

Maskapai pelat merah ini bakal menerbitkan saham baru melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Aksi tersebut dilakukan guna menyerap suntikan modal dari pemerintah dan menambah modal dari investor baru.

"Ini diskusi yang beyond our level dan kita buka peluang ini bersama-sama dengan para pemegang saham," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, dikutip dari Katadata.co.id, Senin (5/12/2022).

Meski demikian, hingga saat ini Garuda Indonesia belum mendapatkan angka pasti mengenai potensi pengurangan atau dilusi saham kepemilikan pemerintah akibat masuknya para investor strategis.

"Kepemilikan saham Garuda oleh pemerintah belum ada persentasenya, kemungkinan berkurang hingga 51% itu baru kemungkinan di masa mendatang," ujar Irfan.

Berdasarkan data laporan keuangan perseroan, pada kuartal III-2022 pemerintah masih menjadi pemegang saham terbesar di Garuda Indonesia dengan porsi 60,54%.

Kemudian PT Trans Airways menggenggam porsi saham Garuda Indonesia sebesar 28,27%,  dan kepemilikan saham oleh masyarakat sebesar 11,19%.

Kini Garuda Indonesia berencana untuk melaksanakan rights issue dengan melepas 63,2 miliar saham baru, porsinya sekitar 70,95% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum terbatas II (PUT II) senilai Rp196 per saham. Emiten ini pun berpotensi memperoleh tambahan modal sebesar Rp12,4 triliun.

(Baca: Mulai 'Come Back', Garuda Indonesia Balik Rugi Jadi Laba pada Kuartal III 2022)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua