Tren gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di perusahaan startup dan raksasa teknologi global masih berlanjut pada 2022. Salah satu perusahaan yang melakukan PHK terbesar tahun ini adalah Twitter.
Pasca melakukan akuisi Twitter, miliarder Elon Musk melakukan PHK terhadap 3.700 karyawannya pada awal November ini. Jumlah PHK ini menempati peringkat terbesar kedua secara global, menurut data Layoffs.fyi.
Bos baru Twitter ini menjelaskan bahwa PHK dilakukan lantaran perusahaan mengalami kerugian kurang lebih sebesar US$4 juta atau sekitar Rp62,82 miliar (kurs Rp15.707 per dollar AS) setiap hari.
"Mengenai pengurangan karyawan di perusahaan Twitter itu karena perusahaan merugi lebih dari US$4 juta per hari," ujar dia melalui akun Twitter @elonmusk, Sabtu (5/11) lalu.
Musk melanjutkan, semua karyawannya yang keluar dari perusahaan ditawari tiga bulan pesangon. "50% lebih banyak dari yang diwajibkan secara hukum," ujar dia.
Selain Twitter, terdapat sejumlah startup dan raksasa teknologi lainnya yang juga melakukan PHK besar-besan pada tahun ini.
Seperti startup quick commerce Getir yang melakukan PHK terhadap 4.480 karyawannya pada Mei 2022 lalu. Jumlah karyawan startup yang di-PHK ini merupakan yang terbanyak sepanjang tahun ini.
Layoff.fyi mencatat, ada 104.066 karyawan yang di PHK sejak awal Januari hingga 7 November 2022. Ratusan ribu karyawan tersebut dirumahkan oleh 755 startup global.
Berikut daftar 10 startup dan raksasa teknologi yang melakukan PHK terbesar sepanjang 2022:
- Getir (Turki): 4480 karyawan
- Twitter (AS): 3700 karyawan
- Bettercom (AS): 3000 karyawan
- Peloton (AS): 2800 karyawan
- Byju's (India): 2800 karyawan
- Carvana (AS): 2500 karyawan
- Cryptocom (Singapura): 2000 karyawan
- Gopuff (AS): 1500 karyawan
- PuduTech (Tiongkok): 1500 karyawan
- Snap (AS): 1280 karyawan
(Baca: Gelombang PHK Startup Belum Usai, Ini Industri Paling Banyak Jadi Korban)