Dewan Gubernur bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis points (bps) ke kisaran 3,75-4% pada Rabu (2/11) malam waktu setempat. Langkah ini diambil untuk meredam inflasi Amerika yang saat ini mencapai 8,2% (year on year/yoy).
Kebijakan The Fed mengerek suku bunga tersebut adalah yang keenam kalinya sepanjang tahun ini dan yang keempat kalinya menaikkan secara agresif sebesar 75 bps secara beruntun. Total, bank sentral AS telah menaikkan suku bunga acuannya sebesar 375 bps sejak Maret 2022 hingga menyentuh level tertingginya dalam 14 tahun terakhir.
Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan dewan berkomitmen kuat untuk membawa inflasi kembali ke level 2%. “Kami memiliki alat yang kami butuhkan dan penyelesaian yang lebih luas untuk memulihkan stabilitas harga atas nama keluarga dan bisnis Amerika,” tuturnya.
Kestabilan harga adalah tanggung jawab The Fed dan berfungsi sebagai landasan ekonomi. Tanpa stabilitas harga, ekonomi tidak dapat tumbuh serta memperkuat pasar tenaga kerja.
“Kami sedang mengubah kebijkana ke tingkat yang akan cukup untuk membatasi kenaikan harga untuk mengembalikan inflasi sesuai target ke 2%,” kata Powell.
(Baca: Meski Turun, Inflasi AS Masih 8,2% pada September 2022)